Mau Menjadi Content Creator, Pilih Kamera atau Ponsel?
Jakarta, Beritasatu.com – Pada era digital ini, banyak content creator bermunculan. Mereka menghiasi Tiktok atau media sosial lainnya. Bekal untuk membuat konten, adalah kamera dan juga ponsel. Apa yang membedakan konten dari telepon seluler atau ponsel dan kamera?
“Tentunya dari segi kualitas akan berbeda karena menggunakan kamera hasilnya akan lebih tajam dan bagus dibanding ponsel. Namun, harus disesuaikan lagi saat export video dan disesuaikan dengan sosial media yang ingin di-upload agar video tersebut tidak terkenal compress dan menurunkan kualitas video. Itu saja secara garis besar,” kata Reynard Neilson Septian dari Point Digital Camera (PDC) di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Menurutnya, kamera masih menjadi pilihan untuk konten. “Di zaman yang sudah digital ini, banyak content creator yang muncul melalui Tiktok, dan hampir semua membuat konten menggunakan kamera," katanya.
Menurut Reynard Neilson Septian, content creator saat ini lebih memilih kamera mirrorless dibandingkan DSLR. Alasannya, sederhana, lebih enteng.
“Mirrorless dan DSLR sebenarnya sama-sama bagus dan banyak penggemarnya. Namun sekarang lebih condong ke mirrorless untuk traveling karena lebih enteng dan lebih compact,” kata Reynard Neilson Septian.
Menurut Reynard, untuk profesional, kedua jenis kamera tersebut sama-sama digunakan, tetapi biasanya videografer menggunakan mirrorless.
“Sekarang beragam merk. Namun, balik lagi sekarang kepada selera, ada yang pilih Sony, Canon, Nikon, Fuji, atau merk lain,” kata pemilik Instagram @Pointdigitalcamera ini.
Menurutnya, harga kamera yang favorit dibeli para content creator di bawah Rp 10 juta hingga di kisaran Rp 20 juta. “Memang, soal kamera, harus paralel. Jadi makin mahal kamera, maka hasilnya akan bagus. Namun, semua harus didukung skill. Skill harus bagus juga,” kata Reynard Neilson Septian.
Reynard memberi saran, bagi content creator yang masih pegang kamera sendiri, karena belum ada kru, maka pilih yang compact. “Kebanyakan Sony ZV-E10 atau ZV-1. Jika videographer baru belajar maka akan membeli A6000. Kalau yang kita saranin standardnya untuk vlog bisa menggunakan Sony A7 Mark 3,” kata pria berkacamata ini.
Reynard Neilson Septian, yang sudah hampir 10 tahun bergelut dengan kamera mengatakan, awet atau tidaknya kamera, tergantung pemakaian dan perawatan.
“Kalau tidak pandai memakai dan merawat, maka akan cepat rusak. Kami juga menerima perbaikan kamera rusak. Kebanyakan karena salah pemakaian, atau memang sparepart rusak, karena usia juga bisa. Kebetulan kami juga membuka jasa servis dan juga beli sparepart kamera. Jual beli kamera dan lensa juga,” kata Reynard yang buka usaha di Ruko Daan Mogot Baru di blok LC 2 no 3A, Kalideres, Jakarta Barat ini.
Seorang pembawa acara, Komo Ricky, yang ditemui di toko Reynard Neilson Septian mengatakan, untuk membuat konten lebih baik menggunakan kamera. “Saya pun begitu menggunakan kamera, dan kebetulan beli di sini Point Digital Camera,” ujar Komo Ricky.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar