Mengenal Aplikasi Xiaohongshu yang Banyak Diunduh setelah TikTok Terancam Dilarang di AS
Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:04 WIB
Herman / HE
Ikon aplikasi Xiaohongshu dan TikTok. (Ap Photo/Andy Wong)
Jakarta, Beritasatu.com - Ketika nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) berada di ujung tanduk karena terancam dilarang mulai 19 Januari 2025, banyak pengguna TikTok di AS mulai beralih ke aplikasi media sosial asal China, Xiaohongshu, yang juga dikenal sebagai RedNote. Peralihan ini menjadikan Xiaohongshu sebagai aplikasi paling banyak diunduh di AS dalam beberapa hari terakhir.
Apa Itu Xiaohongshu?
Dilansir dari AP, Sabtu (18/1/2025), Xiaohongshu adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah video pendek, foto, dan teks, serta menyediakan fitur streaming langsung dan belanja. Dengan 300 juta pengguna aktif bulanan, sebagian besar penggunanya adalah warga China, terutama perempuan.
Selebritas internasional, seperti Mariah Carey dan Maye Musk, sudah lama menggunakan aplikasi ini, sementara Kim Kardashian telah bergabung sejak 2018.
Banyak pengguna TikTok AS menyebut diri mereka sebagai "pengungsi TikTok" dan memilih Xiaohongshu sebagai bentuk protes terhadap kemungkinan larangan TikTok di negara tersebut. Mereka memperkenalkan diri di platform dengan tagar #TikTokrefugee, berbagi cerita, dan menjalin hubungan dengan komunitas lokal China.
Unggahan berbahasa Inggris mendominasi feed Xiaohongshu, menghadirkan momen unik persahabatan virtual antara pengguna dari dua negara yang biasanya dipisahkan oleh bahasa dan batasan sensor online.
Mengapa Orang Amerika Beralih ke Xiaohongshu?
Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman pelarangan TikTok oleh pemerintah AS, yang meminta perusahaan induknya yang berbasis di China untuk menjual aplikasi tersebut sebelum tenggat waktu 19 Januari.
Beberapa pengguna, seperti Katie Lawson dari Oklahoma, menyatakan bahwa mereka ingin "langsung ke sumbernya" dengan menggunakan aplikasi China lainnya.
Perbedaan TikTok dan Xiaohongshu
Meski sama-sama berasal dari China, TikTok memiliki konten dan pengguna yang terpisah dari versi domestiknya, Douyin. Sebaliknya, Xiaohongshu sebagian besar melayani komunitas lokal China, dengan antarmuka yang sebagian besar belum mendukung bahasa Inggris.
Aplikasi ini dikenal dengan ulasan pengguna dan suasana ramah komunitas, menjadikannya salah satu aplikasi dengan pertumbuhan tercepat di China
Pengguna AS dan Tiongkok membahas berbagai topik, mulai dari harga bahan makanan hingga hubungan keluarga. Beberapa pengguna Amerika juga mendapat pelajaran tentang topik sensitif dan kata kunci yang harus dihindari untuk menghindari sensor di platform.
Media pemerintah China menyambut baik migrasi pengguna TikTok ke Xiaohongshu setelah TikTok terancam dilarang di AS. People’s Daily menyoroti bahwa keterbukaan dan pembelajaran bersama adalah nilai-nilai universal yang diharapkan oleh masyarakat dunia.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu
Bagikan
Mengenal Aplikasi Xiaohongshu yang Banyak Diunduh setelah TikTok Terancam Dilarang di AS
Herman / HE
Jakarta, Beritasatu.com - Ketika nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) berada di ujung tanduk karena terancam dilarang mulai 19 Januari 2025, banyak pengguna TikTok di AS mulai beralih ke aplikasi media sosial asal China, Xiaohongshu, yang juga dikenal sebagai RedNote. Peralihan ini menjadikan Xiaohongshu sebagai aplikasi paling banyak diunduh di AS dalam beberapa hari terakhir.
Apa Itu Xiaohongshu?
Dilansir dari AP, Sabtu (18/1/2025), Xiaohongshu adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah video pendek, foto, dan teks, serta menyediakan fitur streaming langsung dan belanja. Dengan 300 juta pengguna aktif bulanan, sebagian besar penggunanya adalah warga China, terutama perempuan.
Selebritas internasional, seperti Mariah Carey dan Maye Musk, sudah lama menggunakan aplikasi ini, sementara Kim Kardashian telah bergabung sejak 2018.
Banyak pengguna TikTok AS menyebut diri mereka sebagai "pengungsi TikTok" dan memilih Xiaohongshu sebagai bentuk protes terhadap kemungkinan larangan TikTok di negara tersebut. Mereka memperkenalkan diri di platform dengan tagar #TikTokrefugee, berbagi cerita, dan menjalin hubungan dengan komunitas lokal China.
Unggahan berbahasa Inggris mendominasi feed Xiaohongshu, menghadirkan momen unik persahabatan virtual antara pengguna dari dua negara yang biasanya dipisahkan oleh bahasa dan batasan sensor online.
Mengapa Orang Amerika Beralih ke Xiaohongshu?
Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman pelarangan TikTok oleh pemerintah AS, yang meminta perusahaan induknya yang berbasis di China untuk menjual aplikasi tersebut sebelum tenggat waktu 19 Januari.
Beberapa pengguna, seperti Katie Lawson dari Oklahoma, menyatakan bahwa mereka ingin "langsung ke sumbernya" dengan menggunakan aplikasi China lainnya.
Perbedaan TikTok dan Xiaohongshu
Meski sama-sama berasal dari China, TikTok memiliki konten dan pengguna yang terpisah dari versi domestiknya, Douyin. Sebaliknya, Xiaohongshu sebagian besar melayani komunitas lokal China, dengan antarmuka yang sebagian besar belum mendukung bahasa Inggris.
Aplikasi ini dikenal dengan ulasan pengguna dan suasana ramah komunitas, menjadikannya salah satu aplikasi dengan pertumbuhan tercepat di China
Pengguna AS dan Tiongkok membahas berbagai topik, mulai dari harga bahan makanan hingga hubungan keluarga. Beberapa pengguna Amerika juga mendapat pelajaran tentang topik sensitif dan kata kunci yang harus dihindari untuk menghindari sensor di platform.
Media pemerintah China menyambut baik migrasi pengguna TikTok ke Xiaohongshu setelah TikTok terancam dilarang di AS. People’s Daily menyoroti bahwa keterbukaan dan pembelajaran bersama adalah nilai-nilai universal yang diharapkan oleh masyarakat dunia.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu
Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar