Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Tidak Ada Kategori

    Ilmuwan Pecahkan Misteri Aurora Sinar X di Planet Jupiter | Republika Online

    3 min read

    Ilmuwan Pecahkan Misteri Aurora Sinar X di Planet Jupiter | Republika Online
    Aurora di Jupiter mirip seperti auora yang terjadi di Bumi.
    Red: Dwi Murdaningsih
    Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani
    The Guardian
    Aurora Planet JupiterAurora Planet Jupiter
    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan memecahkan misteri aurora sinar X yang ada di Planet Jupiter. Studi baru menemukan suar misterius sinar-X dari aurora Jupiter  itu mungkin memiliki kesamaan yang tak terduga dengan yang ada di Bumi.
    Baca Juga:
    Untuk mengungkap sumber suar ini, para peneliti menggunakan probe Juno NASA, yang mengorbit Jupiter. Probe Juno memeriksa magnetosfer planet raksasa dari dekat pada 16 Juli dan 17 Juli 2017. Pada saat yang sama, mereka memiliki teleskop XMM- Newton Badan Antariksa Eropa, yang mengorbit Bumi, menganalisis sinar-X dari Jupiter dari jarak jauh.
    Para ilmuwan menemukan suar sinar-X tampaknya dipicu oleh getaran teratur dari garis medan magnet Jupiter. Getaran ini menghasilkan gelombang plasma skala planet. Awan partikel bermuatan listrik-yang mengirim ion berat "berselancar" di sepanjang garis medan magnet sampai mereka menabrak atmosfer planet, melepaskan energi dalam bentuk sinar-X.
    Gelombang plasma serupa membantu menghasilkan aurora di Bumi. Meskipun Jupiter jauh lebih besar dari Bumi dalam segala hal (massa, diameter, energi dan medan magnet) aurora di sana dihasilkan dari proses yang sama dengan Bumi. 
    "Sepertinya proses yang bertanggung jawab atas aurora ion Jupiter dan aurora ion Bumi adalah sama," kata co-lead penulis studi William Dunn, seorang astrofisikawan di University College London pada Space, Ahad (11/7).
    Masih belum jelas mengapa garis-garis medan magnet Jupiter bergetar secara teratur. Menurut para peneliti, kemungkinan termasuk interaksi dengan angin matahari, atau dengan aliran plasma berkecepatan tinggi di dalam magnetosfer Jupiter.
    "Ini mengisyaratkan proses universal yang potensial untuk lingkungan luar angkasa," ujarnya lagi.
    Berita Terkait
    Komentar
    Additional JS