Soal Pemerataan Internet Daerah, DPR Ingatkan Pemerintah untuk Blokir Situs Negatif - Pikiran-Rakyat
Soal Pemerataan Internet Daerah, DPR Ingatkan Pemerintah untuk Blokir Situs Negatif - Pikiran-Rakyat.com
PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Kresna Dewanata Phrosakh mengingatkan pemerintah untuk melakukan pembatasan dan memblokir situs negatif.
Menurutnya hal itu perlu dilakukan mengingat pemerintah terus bekerja untuk menyediakan internet bagi seluruh masyarakat.
Termasuk melalui program pemasangan Base Transceiver Station (BTS) di berbagai wilayah dan juga peluncuran satelit SATRIA.
"Saya meminta kepada Kominfo untuk memblokir situs-situs yang negatif dan tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa kita," kata Kresna dalam keterangan tertulisnya yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Dia menilai, internet bagaikan pedang bermata dua. Disatu sisi banyak manfaat namun di sisi yang lain juga ada negatif.
"(artinya masyarakat) harus pintar-pintar memilih konten yang positif," ujarnya.
Apalagi katanya, dalam beberapa tahun belakangan sebuah sektor ekonomi baru di Indonesia muncul yakni konten kreator.
"Ini menjadi profesi utama bagi sejumlah masyarakat," tuturnya.
/photo/2019/04/LQIp2OynfsTf3JmeaxbkeuyIxcyDwlMpCInzNw4k.jpeg)
Dalam kesempatan yang sama, ilustrator digital Hari Prasetyo menyampaikan bahwa untuk menjadi konten kreator tidak mudah.
Menurut dia, dengan kemampuan untuk memproduksi konten secara visual tidak cukup.
"Harus rajin update membaca berita untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, dan juga menyaring mana yang bisa kita jadikan bahan. Ditambah pentingnya untuk memiliki karakter pribadi dalam berkarya," ujarnya.
Selain itu, ada tiga hal utama yang saling berkaitan, yaitu kecepatan mengolah atau waktu, bahan atau ide yang mau diproduksi, serta kemampuan atau teknik yang kita miliki dalam berkreasi.
"Sayangnya, tren ini kerap tidak tumbuh bersama dengan tingkat literasi masyarakat akan pentingnya keamanan data pribadi yang mencakup privasi data," ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Kemkominfo, Devie Rahmawati menekankan bahwa selain berkreasi, masyarakat juga harus memahami pentingnya menjaga keamanan data pribadi.
"Harus pintar memilih mana yang mau kita tampilkan di internet. Tampilkan karya, jangan malah data-data pribadi yang bisa disalahgunakan orang," ujarnya.
Sebab kata dia, seluruh usaha untuk meningkatkan literasi digital di masyarakat secara menyeluruh akan percuma tanpa adanya akses internet yang merata di seluruh pelosok negeri.***