Tak Cuma Kiamat Internet, Badai Matahari Buat Listrik Meledak - CNN Indonesia

 

Tak Cuma Kiamat Internet, Badai Matahari Buat Listrik Meledak

Jakarta, CNN Indonesia --

Para ilmuwan mengatakan bahwa badai matahari super dengan efek yang cukup kuat tak cuma berpotensi sebabkan kiamat internet berbulan-bulan, tapi juga bisa sebabkan ledakan listrik.

Akibat dari badai ini bisa memicu gangguan pada perangkat elektronik akibat badai geomagnetik. Gangguan tersebut seperti gangguan GPS, sinyal handphone (hp), hingga meledakkan trafo listrik.

Selain infrastruktur di Bumi, badai Matahari juga bisa mengganggu satelit di atmosfer, yang juga akan menyebabkan gangguan pada internet, sinyal ponsel, televisi satelit dan navigasi GPS.

Soal efek badai matahari yang bisa bikin kiamat internet sempat diutarakan Sangeetha Abdu Jyothi, asisten Profesor dari University of California, Irvine, Amerika Serikat. Menurut Jyoti infrastruktur yang kini digunakan dalam kehidupan modern wargaBumi, tak siap menghadapi badai Matahari super.

Pasalnya, badai matahari super ini bisa menyebabkan kiamat internet selama berbulan-bulan. Sehingga menurutnya, badai Matahari super bisa mengancam kehidupan manusia modern yang bergantung kepada internet.

"Infrastruktur kita tidak siap untuk peristiwa matahari skala besar. Kami memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang sejauh mana kerusakan yang akan terjadi," ujar Jyothi.

Imbas dari badai Matahari ini bisa memicu gangguan pada perangkat elektronik dan repeater sinyal elektronik yang digunakan untuk mengirimkan data melalui kabel bawah laut.

Hal ini disampaikan dalam makalah yang dipaparkan pada konferensi Asosiasi Teknis Komputer Kelompok Peminatan Khusus pada Data dan Komunikasi (SIGCOMM) 2021 yang digelar pada 23 sampai 27 Agustus lalu secara daring.

Apa itu badai matahari super?

Badai matahari besar atau super mengirim partikel magnetik ke Bumi dengan kecepatan hingga jutaan kilometer per jam dan bisa menimbulkan badai geomagnetik di atmosfer Bumi.

Imbas dari badai Matahari ini bisa memicu gangguan pada perangkat elektronik dan repeater sinyal elektronik yang digunakan untuk mengirimkan data melalui kabel bawah laut.

Badai matahari besar ini dikatakan akan memberi efek yang cukup kuat hingga memutus internet selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.

Badai Matahari ini disebabkan oleh Matahari yang mengirim partikel bermuatan ke luar angkasa. Ketika partikel-partikel itu menyerang magnetosfer Bumi, sehingga disebut menyebabkan badai.

Berapa sering badai matahari terjadi?

Jyothi mengatakan para peneliti memperkirakan persentase dampak badai Matahari terhadap Bumi berada di sekitar 1,6 persen hingga 12 persen setiap satu dasawarsa.

Sandra Chapman, dari Center for Fusion, Space and Astrophysics, Universitas Warwick menyebut badai magnet 'parah' terjadi dalam 42 kali dari 150 tahun terakhir.

Sedangkan badai super 'hebat' yang lebih kuat terjadi dalam 6 kali dari 150, atau sekitar setiap 25 tahun. Biasanya badai itu hanya berlangsung beberapa hari.

Matahari sebenarnya selalu menyirami bumi dengan partikel megnetik yang disebut angin Matahari. Namun, sebagian besar angin Matahari ini bisa dihalau oleh perisai medan magnet Bumi.

Namun setiap satu abad atau lebih, angin itu meningkat menjadi badai matahari besar, sehingga bisa mengancam kehidupan modern.

Sampai saat ini, tercatat hanya ada beberapa laporan tentang dampak badai Matahari besar terhadap Bumi, yakni pada 1859 dan 1921.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin