Curhat Pejabat Kemenhub Baterai Mobil Listrik 'Tekor' Usai Dicas SPKLU By CNN Indonesia - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihan

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Curhat Pejabat Kemenhub Baterai Mobil Listrik 'Tekor' Usai Dicas SPKLU By CNN Indonesia

Share This

 

Curhat Pejabat Kemenhub Baterai Mobil Listrik 'Tekor' Usai Dicas SPKLU

By
CNN Indonesia
cnnindonesia.com
2 min
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di kawasan Fatmawati, Jakarta. (ANTARA/RENO ESNIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu pengguna kendaraan listrik yang merupakan perwakilan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bercerita pengalamannya melakukan pengecasan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersedia di Indonesia.

Cerita ini disampaikan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, Mohammad Risal Wasal, saat berperan sebagai pembicara di seminar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 pada Kamis (25/11).

Dia mengawali pemaparannya mengenai proyek konversi kendaraan listrik kemudian ikut membahas masalah lain dalam diskusi. Saat itu Risal bilang sudah menggunakan mobil listrik selama satu tahun terakhir.

"Jujur saja kendaraan listrik, saya sudah gunakan satu tahun, [terus] isi di SPKLU bapak, [jarak tempuh naik jadi] 361 km, [tapi setelah selesai pengecasan] turun jadi 270 km. Ini belum jalan, saya tidak boleh nyebut merek yah. Nah loh kok hampir 100 kilometer," kata Rizal seperti disiarkan dalam video BRIN di Youtube, dikutip Senin (29/11).

Risal tak mengungkap model mobil listrik yang dia gunakan. Dia juga tidak merinci apakah mobil itu kendaraan dinas atau dia beli pribadi.

Saat indikator jarak tempuh atas energi baterai turun dari 361 km menjadi 270 km setelah selesai dicas, Rizal mengaku kebingungan saat itu. Dia mempertanyakan apa penyebab jarak tempuh mobilnya berkurang tiba-tiba ketika kabel pengecasan tidak lagi dicolok.

"Ya ini masalahnya di mana," ucap Risal.

Atas dasar itu ia menyebut sangat penting bagi Indonesia melakukan diskusi mendalam yang membahas soal ketahanan baterai sebelum kendaraan listrik menjadi masif di Tanah Air.

"Ini artinya kita perlu diskusi soal itu masalah bagaimana, mempertahankan ketahanan baterai dan bahkan tingkatkan sistem safety ke depan terutama untuk konversi," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan penting juga memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) agar ke depan dapat memberi keyakinan terhadap masyarakat soal kendaraan listrik.

"Dan bagaimana perkuat SDM dalam memberikan kepastian dan jaminan bahwa kendaraan mereka sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan," ucap Risal.

(ryh/fea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages