Pendapatan Shopee Diprediksi Rp 67 Triliun, Mayoritas dari Indonesia - E-commerce Katadata

 

Pendapatan Shopee Diprediksi Rp 67 Triliun, Mayoritas dari Indonesia - E-commerce Katadata.co.id

Pendapatan Shopee diprediksi naik dua kali lipat dari US$ 2,2 miliar tahun lalu menjadi US$ 4,7 miliar pada 2021. Mayoritas pesanan di platform Shopee berasal dari Indonesia.
shopeePendapatan Shopee Diprediksi Rp 67 Triliun, Mayoritas dari Indonesia
Ilustrasi platform Shopee
5/3/2021, 12.12 WIB

Perusahaan teknologi asal Singapura, Sea Group memperkirakan pendapatan lini bisnis e-commerce yakni Shopee meningkat dua kali lipat pada tahun ini. Pasar utamanya yaitu Indonesia.

Pendapatan Shopee diprediksi US$ 4,5 miliar-US$ 4,7 miliar atau sekitar Rp 64,5 triliun-Rp 67,3 triliun pada 2021. "Diproyeksi tumbuh 112,3% secara tahunan (year on year/yoy),” demikian isi laporan kinerja Sea Group pada kuartal IV 2020, dikutip dari Tech In Asia, Kamis (4/3).

Sepanjang tahun lalu, pendapatan Shopee meningkat 159,8% yoy menjadi US$ 2,2 miliar (Rp 31,5 triliun). Jika dihitung dengan insentif penjualan bersih, maka nilainya mencapai US$ 2,5 miliar (Rp 35,8 triliun).

Namun, pendapatan perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA negatif US$ 1,3 miliar (Rp 18,6 triliun). Kerugiannya meningkat dibandingkan 2019 yang mencapai US$ 1 miliar (14,3 triliun).

Khusus pada kuartal IV 2020, EBITDA yang disesuaikan minus US$ 427,5 juta (Rp 6,1 triliun). Nilainya juga meningkat dibandingkan 2019 yang sebesar US$ 306,2 juta (Rp 4,4 triliun).

Meski begitu, pesanan kotor di Shopee sepanjang tahun lalu naik 132,8% yoy menjadi 2,8 miliar. Pada kuartal akhir saja, jumlahnya mencapai satu miliar.

Dari jumlah pada kuartal IV tersebut, 430 juta lebih di antaranya berasal dari Indonesia. Rata-rata harian meningkat 128% yoy menjadi 4,7 juta.

Nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) meningkat 101,1% yoy menjadi US$ 35,4 miliar atau Rp 507,1 triliun sepanjang tahun lalu. Khusus pada kuartal IV 2020 nilainya US$ 11,9 miliar atau Rp 170,5 triliun.

Berdasarkan data iPrice, Shopee menduduki peringkat pertama di Indonesia dari sisi jumlah kunjungan ke platform per bulan. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Shopee juga unggul di Asia Tenggara, mengalahkan Lazada. Angkanya dapat dilihat pada Databoks berikut:

Selain Shopee, Sea Group memperkirakan pendapatan lini bisnis gim yakni Garena meningkat 38% menjadi US$ 4,3 miliar (Rp 61 triliun) pada tahun ini. Alasannya, game online diminati saat pandemi corona.

Secara grup, pendapatan Sea Group meningkat 101,1% yoy menjadi US$ 4,4 miliar pada tahun lalu. Laba kotor naik 123% menjadi US$ 1,3 miliar. Sedangkan EBITDA yang disesuaikan membaik dari minus US$ 178,6 juta pada 2019 menjadi untung US$ 107 juta.

Induk Shopee tersebut pun gencar berinvestasi di bank di Indonesia. Sea Group menjadi pemegang saham pengendali Bank Kesejahteraan Ekonomi. Bank BKE pun resmi berganti nama menjadi Bank Seabank Indonesia atau SeaBank.

Kini, induk usaha Garena itu disebut-sebut mengincar Bank Capital dan Bank Bumi Arta (BNBA). Namun, tim humas Shopee belum memberikan tanggapan terkait isu tersebut.

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)