Balas Aksi Sensor Facebook, Rusia Batasi Akses dan Ancam Media yang Siarkan 'Informasi Palsu' Invasi - Kompas
Balas Aksi Sensor Facebook, Rusia Batasi Akses dan Ancam Media yang Siarkan 'Informasi Palsu' Invasi

MOSKOW, KOMPAS.TV - Layanan Facebook di Rusia menuai pembalasan berupa pembatasan dari pemerintah setempat, usai jejaring sosial tersebut menyensor media negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.
Regulator Komunikasi Rusia Roskomnadzor mengatakan, Facebook mengabaikan permintaan mereka untuk mencabut larangan terhadap empat media negara tersebut.
Keempatnya yakni kantor berita RIA, Zvevda TV milik Kementerian Pertahanan Rusia, situs berita gazeta.ru, serta lenta.ru.
"Sejalan dengan keputusan Kejaksaan Umum, mulai 25 Februari 2022, Rusia mengenakan larangan akses sebagian terhadap jejaring sosial Facebook," ujar Roskomnadzor, melansir Antara, Sabtu (26/2/2022).
Tak hanya itu, tekanan juga diberikan oleh pemerintah Rusia kepada media dalam negeri, agar tidak memberitakan 'informasi palsu' mengenai operasi militer di Ukraina.
Salah satu media yang mendapat tekanan tersebut adalah Meta Platforms, karena sempat melakukan pengecekan fakta independen terkait operasi militer Rusia di Ukraina saat ini.
"Kemarin, otoritas Rusia memerintahkan kami menghentikan pengecekan fakta independen dan melabeli konten yang diunggah di Facebook oleh empat organisasi milik negara Rusia," ungkap Nick Clegg, Kepala Urusan Internasional Meta Platforms.
"Kami menolak (perintah dari otoritas Rusia itu). Dampaknya, mereka mengumumkan akan membatasi layanan kami," sambungnya.
Sebagai informasi, Meta Platforms merupakan salah satu platform digital di Rusia untuk membagikan ekspresi diri, informasi, dan aksi, layaknya Instagram, WhatsApp, Facebook, serta Messenger.
Namun, perlu dipahami juga bahwa Rusia memang sudah memperketat aturan untuk internet dan perusahaan teknologi selama beberapa tahun belakangan.
Kebijakan tersebut seakan bertujuan untuk membungkam oposisi pemerintah dan membatasi kebebasan individu dan perusahaan.