Microsoft akan Rilis Windows 11 dengan Fitur Eksperimental By medcom

 

Microsoft akan Rilis Windows 11 dengan Fitur Eksperimental

By

medcom.id developer

google.com

2 min

Microsoft membagikan informasi soal pengembangan Windows 11 selama tahun 2022 via unggahan di blog.

Jakarta: Microsoft membagikan rencananya terkait pengembangan Windows 11 pada tahun 2022 melalui unggahan blog singkat di situsnya. Microsoft menyebut Windows 11 akan didistribusikan melalui tiga saluran berbeda.

Mengutip GSM Arena, saluran tersebut termasuk Dev Channel, Beta Channel, dan Preview Channel. Pengguna pada Dev Channel akan memiliki akses kepada sejumlah fitur eksperimental, berpeluang tersedia di versi stabil.

Versi sistem operasi (OS) ini disebut akan sangat tidak stabil dan tidak akan dapat digunakan untuk mendukung aktivitas harian. Sementara itu, Beta Channel didukung rangkaian fitur yang diperkirakan selaras dengan versi akhir, dan sedikit lebih stabil.

Sedangkan Preview Channel, masih menjadi cara terbaik untuk menikmati pengalaman suguhan fitur Windows 11 terbaru, dan diperkirakan akan memiliki permasalahan kecil yang tidak akan mengganggu pengalaman penggunaan dalam aktivitas sehari-hari.

Sebelumnya, Chief Product Officer Microsoft Panos Panay telah menggulirkan teaser terkait perilisan preview publik Windows 11 pada bulan Februari, yang akan menghadirkan aplikasi Android pada Microsoft Store. Microsoft tidak menyebutkan secara detail jumlah aplikasi yang akan tersedia dalam pengujian ini. Namun Engadget menyebut aplikasi tersebut merupakan judul aplikasi yang juga dapat ditemukan pada Amazon Appstore.

Sementara itu pada laporan pendapatan Q2 2022, Microsoft melaporkan keuntungan senilai USD51,7 miliar (Rp741,5 triliun), meningkat 20 persen dari tahun 2021 lalu, dengan keuntungan mencapai USD18,8 miliar (Rp269,6 triliun), meningkat 21 persen. Peningkatan pendapatan ini dilaporkan berkat bisnis cloud serta performa baik dari grup PC, Office dan produk bisnis lainnya. Bisnis Intelligent Cloud Microsoft mengalami pertumbuhan sebesar 26 persen, mencapai USD18,3 miliar (Rp262,5 triliun).

(MMI)