Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured Google Internet

    Google Akuisisi Startup microLED - medcom

    2 min read

     

    Google Akuisisi Startup microLED

    Lufthi Anggraeni,  

    Google mengakuisisi startup di bidang microLED untuk kacamata Augmented Reality.
    Google mengakuisisi startup di bidang microLED untuk kacamata Augmented Reality.

    Jakarta: Google dilaporkan mengakuisisi startup untuk membantunya menghadirkan talenta dan teknologi baru di bidang kacamata Augmented Reality (AR), bernama Raxium. Startup ini mengembangkan layar microLED untuk pengaplikasian AR dan Virtual Reality (VR).

    Sebagai pengingat pada dua tahun lalu, Google mengakuisisi North, perusahaan produsen kacamata AR. Sementara itu, Google belum mengumumkan biaya yang dikeluarkannya untuk mengakuisisi Raxium.

    Namun, valuasi akuisisi sebelumnya untuk North mencapai USD1 miliar (Rp14,3 triliun). Sebagai informasi, microLED serupa dengan teknologi OLED, tidak menggunakan cahaya latar atau backlight, alih-alih setiap piksel memancarkan cahaya.

    Perbedaan microLED dengan OLED terdapat pada bahan yang digunakan, microLED menjanjikan tampilan lebih terang, namun lebih efisien daya dan ditujukan untuk memperbaiki permasalahan soal daya tahan, seperti burn-in.



    Memproduksi panel microLED dalam ukuran kecil sehingga dapat disematkan pada perangkat yang dapat dikenakan di kepala ini disebut cukup menantang, sebab panel harus berukuran kecil, namun harus dalam memungkinkan cahaya memenuhi porsi ruang pandang pengguna.

    Raxius mengklaim pihaknya telah berhasil mencapai ukuran piksel sebesar 3,5 µm, lebih kecil jika dibandingkan dengan piksel OLED pada umumnya. Raxium belum memproduksi produk untuk pasar besar, namun akuisisi ini dinilai sejumlah pihak sebagai langkah yang tepat.

    Sementara itu, North telah memiliki produk yang dipasarkan secara luas, bertajuk Focals 1.0, kacamata AR yang diluncurkan seharga USD1.000 (Rp14,3 juta), namun kini telah mengalami pemangkasan hingga dipasarkan seharga USD600 (Rp8,6 juta).

    Setelah akuisisi tersebut, Google menghentikan layanan yang diandalkan kacamata cerdas tersebut, sehingga membuatnya tidak dapat digunakan. Saat ini, Google tengah berlomba dengan perusahaan teknologi lain.

    Sebab, Apple dan Meta juga telah mengakuisisi startup yang bergerak di bidang kacamata AR. Kacamata pintar berpotensi menggantikan smartphone sebagai cara sebagian besar pengguna berinteraksi dengan dunia digital.

    Namun hingga saat ini, belum ada yang berhasil di ranah tersebut, mengindikasikan bahwa teknologi pendukung kacamata cerdas ini belum sepenuhnya siap.

    Editor : Mohammad Mamduh

    Komentar
    Additional JS