Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Amerika Serikat Elon Musk Featured NASA Rusia

    Hubungan Rusia dan AS Tak Harmonis, Perusahaan Elon Musk Raih Kontrak Besar dari NASA - SINDOnews

    2 min read

     

    Hubungan Rusia dan AS Tak Harmonis, Perusahaan Elon Musk Raih Kontrak Besar dari NASA

    Rabu, 09 Maret 2022 - 12:01 WIB
    Hubungan Rusia dan AS Tak Harmonis, Perusahaan Elon Musk Raih Kontrak Besar dari NASA
    SpaceX mendapat kontrak besar dari Badan Penelitian dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Foto/space.com
    SAN FRANSISCO - SpaceX mendapat kontrak besar dari Badan Penelitian dan Antariksa Amerika Serikat ( NASA ) untuk misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Perusahaan Antariksa milik Elon Musk meraih kontrak senilai USD3,5 miliar (Rp50,3 triliun) untuk 3 misi penerbangan ke ISS.

    Kontrak tersebut mencakup misi Crew-7, Crew-8, dan Crew-9, tetapi NASA mengatakan akan memesan lebih banyak peluncuran kru ke ISS di masa depan. Penerbangan pertama kemungkinan baru akan diluncurkan pada akhir 2023.

    Pengumuman kontrak NASA dan SpaceX muncul di tengah ketegangan hubungan NASA dengan mitra utamanya dalam kolaborasi Stasiun Luar Angkasa Internasional, Rusia setelah invasi ke Ukraina. Padahal sejak tahun 2011 sampai 2020, astronot NASA yang hendak bertugas di ISS selalu terbang dengan roket Soyuz Rusia.

    “Misi SpaceX baru akan memungkinkan NASA untuk mempertahankan kemampuan AS yang tidak terputus untuk akses manusia ke stasiun luar angkasa," kata NASA dalam sebuah pernyataan dikutip SINDOnews melalui laman space.com, Rabu (9/3/2022).



    Baca juga; Satelit Starlink Dapat Serangan Cyber di Atas Ukraina, Elon Musk Fokus Pertahanan

    SpaceX mulai menerbangkan astronot NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2020. Misi Crew-6 SpaceX, yang terakhir dari batch penerbangan yang diperoleh sebelumnya, diharapkan diluncurkan pada awal 2023.

    NASA memilih SpaceX dan Boeing pada tahun 2014 untuk menerbangkan astronot ke ISS sebagai bagian dari program Kemampuan Transportasi Kru Komersial. Namun, pesawat ruang angkasa Boeing, yang disebut Starliner, belum melakukan uji terbang yang sukses.


    Baca juga; Dampak Perang Rusia Ukraina, Roscosmos Hentikan Kerja Sama Peluncuran Roket Soyuz dengan Eropa

    Saat ini astronot yang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah misi Crew-3, ang terdiri dari astronot NASA Raja Chari, Kayla Barron, Thomas Marshburn dan astronot Eropa Matias Maurer. Kru-4, yang terdiri dari Kjell Lindgren (NASA), Robert Hines, Jessica Watkins, dan Samantha Cristoforetti (ESA/Eropa).

    Mereka diperkirakan akan menggantikan Crew-3 pada pertengahan April dan misi itu dijadwalkan diluncurkan pada 15 April. "NASA mencari modifikasi kontrak tambahan di masa depan untuk layanan transportasi sesuai kebutuhan," keterangan tulis NASA.
    (wib)
    Komentar
    Additional JS