Orang Miskin akibat Judi Online Jadi Beban Negara - IDXCHANNEL

Kehilangan Valuasi Rp 2.145 T, Induk Shopee: Menyakitkan - CNBC Indonesia

 

Kehilangan Valuasi Rp 2.145 T, Induk Shopee: Menyakitkan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Tech
Senin, 14/03/2022 13:20 WIB
Foto: Forrest Li/Dok Sea Ltd

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer Sea Group Forrest Li mengirimkan berita tidak enak pada karyawannya. Dia mengatakan perusahaan mengalami penurunan valuasi US$150 miliar (Rp 2.145 triliun) sejak akhir tahun 2021 dan hal itu sangat menyakitkan.

Memo tersebut menandai penurunan nilai perusahaan untuk ketiga kalinya, dan penurunan saham terbesar. Sea merupakan induk dari e-commerce Shopee dan developer Garena.

"Penurunan ini menyakitkan dan Anda mungkin merasa frustrasi, berkecil hari atau khawatir mengenai masa depan Sea," ungkapnya dalam memo tersebut yang dilihat Bloomberg News, dikutip Senin (14/3/2022).

"Jangan takut: kita berada di posisi kuat secara internal dan kita punya langkah yang jelas selanjutnya. Ini adalah rasa sakit jangla pendek yang harus kita tanggung untuk benar-benar memaksimalkan potensi jangka panjang".

Pilihan Redaksi

Investor global telah lama puas dengan kinerja perusahaan. Pada akhirnya membiarkan Sea menjalankan bisnisnya. Sejak 2017 hingga 2021, harga saham Sea di bursa saham Amerika Serikat sudah naik 2.300%.

Namun berubah sejak November, yakni saat laporan kuartalan yang mengecewakan memicu aksi profit-taking. Aksi jual itu itu makin dipercepat pada bulan Januari, yakni saat perusahaan mengumumkan akan menjual sebagian sahamnya. Hal itu makin diperparah dengan larangan India di bulan Februari.

Menurut laporan, Sea telah kehilangan tiga perempat nilai perusahaan hanya dalam waktu lima bulan saja.

Setelah hasil mengecewakan tersebut, Forrest Li akhirnya jauh lebih terbuka atas kejadian di perusahaannya. Pemegang saham, Kelvin Seetoh mengatakan ini karena penurunan harga saham.

"Jika bukan karena penurunan harga sama, Sea mungkin tidak akan mengungkap begitu banyak metrik. Mereka bisa melakukan ini untuk memungkinkan investor memahami bisnis mereka dengan lebih baik dan itu belum terlambat," kata Seetoh yang juga salah satu pendiri grup investor 10X Capital.

Para karyawan pun juga menuntut untuk mengetahui lebih banyak informasi. Saat webinar beberapa waktu lalu, terdapat banyak karyawan Shopee yang ingin mendengari dari analis yang tidak punya hubungan dengan perusahaan.

Menurut sejumlah sumber, ini juga menjadi perdebatankan di internal seberapa banyak perusahaan harus lebih terbuka kepada publik.


(npb/roy)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin