Serangan Siber di Ukraina Terjadi, Penyerang Gunakan DDoS Tercanggih - inews

 

Serangan Siber di Ukraina Terjadi, Penyerang Gunakan DDoS Tercanggih

Serangan Siber di Ukraina Terjadi, Penyerang Gunakan DDoS Tercanggih
Serangan Siber di Ukraina Terjadi, Penyerang Gunakan DDoS Tercanggih (Foto: Unsplash)

JAKARTA, iNews.id  – Ukraina telah diserang bukan hanya di dunia nyata, tapi juga maya. Hal ini diakui langsung oleh pemerintah dan mengatakan serangannya ini sangat berbeda dari yang pernah dialami sebelumnya.

Dilaporkan serangan siber menargetkan beberapa situs bank dan juga departemen pemerintahan. Akibatnya, situs-situs tersebut menjadi tidak bisa diakses dan malah menampilkan pesan peringatan kepada pemerintah Ukraina.

Pemerintah menyebut, para penyerang menggunakan Distributed Denial of Service (DDoS) tercanggih yang ada saat ini dalam melancarkan serangan. DDos sendiri dapat membuat lalu lintas server berjalan dengan beban yang berat sampai tidak bisa lagi menampung koneksi dari user lain.

"Serangan DDoS massal lainnya di negara kami telah dimulai," kata Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, dikutip dari BBC, Jumat (25/2/2022).

Selain itu, para peretas juga dikatakan menggunakan malware penghapus data terbaru. Para peneliti dari perusahaan keamanan siber ESET menyebut malware yang digunakan merupakan HermeticWiper yang diinstal pada ratusan mesin komputer, yang menyebabkan sejumlah data yang ada di sana hilang bak ditelan bumi.

Saat ini beberapa situs departemen termasuk departemen pertahanan sudah mulai bisa dipulihkan. Mungkin karena departemen yang satu ini memiliki lebih banyak kesiapan dibanding yang lainnya, dalam menerima serangan siber.

Sayangnya, belum diketahui dari mana serangan ini berasal. Hingga sekarang, pihak Rusia belum mengakui serangan. Beberapa waktu lalu, sebelum terjadinya peperangan juga Rusia membantah terlibat atas serangan di sejumlah situs kecil.

Editor : Dini Listiyani

Bagikan Artikel:
line sharing button

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)