Serangan DDoS Saat Perang Rusia-Ukraina Tertinggi Sepanjang Masa - CNN Indonesia

 www.cnnindonesia.com

Serangan DDoS Saat Perang Rusia-Ukraina Tertinggi Sepanjang Masa

CNN Indonesia
3-4 minutes
Jumat, 29 Apr 2022 16:35 WIB

Perang Ukraina-Rusia tak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga siber. Bahkan serangan siber jenis DDoS akibat perang itu jadi yang tertinggi sepanjang masa. Ilustrasi. (Istockphoto/ Undefined).

Jakarta, CNN Indonesia --

Perang Ukraina dan Rusia tak hanya melibatkan serangan fisik, tetapi juga siber. Serangan siber jenis Distributed Denial of Service (DDoS) akibat perang itu bahkan menjadi yang tertinggi sepanjang masa.

Dibandingkan dengan kuartal pertama 2021, jumlah serangan DDoS pada periode Januari-Maret 2022 naik 4,5 kali lipat dengan jumlah serangan yang cukup besar kemungkinan merupakan hasil dari aktivitas hacktivist.

Serangan tersebut juga menunjukkan durasi yang sangat panjang untuk jenis serangan DDoS. Terutama yang ditujukan pada sumber daya negara dan bank.


Serangan DDoS sendiri dirancang untuk mengganggu sumber daya jaringan yang digunakan oleh bisnis dan organisasi, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Serangan ini menjadi lebih berbahaya jika sistem yang diserang berada di sektor pemerintahan atau keuangan. Pasalnya, apabila layanan ini tidak tersedia akan memiliki dampak yang luas.

Kuartal pertama 2022 menunjukkan peningkatan serangan pada akhir Februari sebagai akibat dari krisis di Ukraina.

Sebelumnya kuartal empat 2021 disebut sebagai periode dengan jumlah serangan DDoS tertinggi sepanjang masa. Namun Q1 2022 mengalami total serangan DDoS yang meningkat 46 persen, tumbuh 4,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

Jumlah serangan canggih dan bertarget juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 81 persen dibandingkan rekor sebelumnya pada Q4 2021.

Serangan tersebut tidak hanya dilakukan dalam skala besar tetapi juga inovatif. Contohnya, situs yang meniru permainan puzzle 2048 yang populer untuk membuat gamify serangan DDoS di situs web Rusia, dan panggilan pembentukan pasukan sukarelawan teknologi informasi untuk memfasilitasi serangan siber.

Investigasi lebih lanjut yang dilakukan oleh Kaspersky mengungkapkan rata-rata serangan siber DDoS berlangsung 80 kali lebih lama dibandingkan pada Q1 2021. Serangan terlama terdeteksi pada 29 Maret dengan durasi 177 jam.

"Pada kuartal pertama 2022 kami menyaksikan jumlah serangan DDoS yang tinggi sepanjang masa. Tren kenaikan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh situasi geopolitik. Hal tidak biasa adalah durasi serangan DDoS yang berlangsung lama, dan ini biasanya dilakukan untuk memperoleh keuntungan secara waktu nyata," kata Alexander Gutnikov, pakar keamanan di Kaspersky, dalam sebuah keterangan, Jumat (29/4).

"Beberapa serangan yang kami amati berlangsung selama berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu, menunjukkan bahwa serangan tersebut mungkin dilakukan oleh aktivis siber yang bermotif ideologis," imbuhnya.

(loam/agt)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin