Elon Musk Lempar Ide Lagi, Kini Ingin Proteksi DM Twitter - CNN Indonesia
Elon Musk Lempar Ide Lagi, Kini Ingin Proteksi DM Twitter
CNN Indonesia3-4 minutes 1/5/2022
Elon Musk membeli media sosial Twitter dengan harga US$44 miliar. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --
Elon Musk kembali melontarkan rencananya mengubah Twitter, media sosial yang baru saja ia beli. Salah satunya memproteksi pesan langsung atau direct messages (DM) dengan enkripsi pesan.
Pada Kamis (28/4), Musk mengungkapkan bahwa DM Twitter seharusnya memiliki end to end encryption sehingga pesan aman dari peretasan (hack) atau pantauan pihak luar.
Sistem enkripsi ini akan menjamin pesan yang dikirim dari kedua belah pihak tidak bisa diintip pihak lain. Pengirim pesan pun tidak perlu khawatir pesannya bakal 'nyasar' dan privasi terlindungi.
Hanya saja, end to end encryption mungkin tidak bisa mencegah peretas mengakses akun secara langsung, meski bisa mengurangi informasi yang diintip hacker.
"Cara ini akan mencegah orang jahat di dalam perusahaan untuk menyalahgunakan akses yang mereka miliki sebagai karyawan ke data pengguna," kata Riana Pfefferkorn, peneliti di Stanford Internet Observatory, seperti dikutip dari CNN Business.
Twitter DMs should have end to end encryption like Signal, so no one can spy on or hack your messages
— Elon Musk (@elonmusk) April 28, 2022
Akan tetapi, langkah ini dinilai tidak begitu efektif melihat basis pengguna Twitter hanya sedikit dan platform ini jarang dilihat sebagai platform berkirim pesan.
Bruce Schneier, praktisi teknologi keamanan, menyebut basis pengguna global Twitter hanya sebagian kecil dari Facebook, Instagram dan WhatsApp.
"Twitter lebih jarang digunakan untuk percakapan langsung daripada Signal, SMS, WhatsApp dan Telegram. Ini lebih semi-publik, " imbuhnya.
Selain itu, sistem enkripsi lebih sulit diaplikasikan pada Twitter. Deirdre Connolly, insinyur kriptografi, berkata tidak ada layanan web yang berhasil memasukkan pesan terenkripsi ujung ke ujung ke dalamnya dengan sukses.
Sebagian besar aplikasi yang mengadopsi sistem ini memulainya dari platform seluler, kemudian diperluas.
"Membangun aplikasi web aman yang berjalan di browser web modern yang ditambal adalah tugas yang berbeda secara mendasar dan lebih sulit daripada melakukan hal yang sama di desktop atau terutama seluler," katanya.
(els/vws)
Saksikan Video di Bawah Ini:
VIDEO: Elon Musk Patok Tarif Akun Twitter Komersial dan Pemerintah
TOPIK TERKAIT
BERITA UTAMA
LAINNYA DARI DETIKNETWORK