Sulitnya Memutus Dominasi Apple dan Samsung di Pasar Smartphone Premium - Selular
selular.id /2022/05/sulitnya-memutus-dominasi-apple-dan-samsung-di-pasar-smartphone-premium/amp/
Sulitnya Memutus Dominasi Apple dan Samsung di Pasar Smartphone Premium - Selular.ID
Uday Rayana in Feature On 14 Mei 2022 06:0010-13 minutes 14/5/2022Seperti halnya IDC, lembaga riset pasar Counterpoint juga melaporkan bahwa pasar smartphone global tumbuh untuk pertama kalinya sejak 2017, dengan pengiriman tahunan mencapai 1,39 miliar unit pada tahun 2021.
Meskipun pertumbuhan tahunan mencapai 5%, Counterpoint mengatakan bahwa pengiriman tahunan tetap di bawah tingkat pra-pandemi karena dampak COVID-19 yang berkelanjutan serta kekurangan pasokan komponen.
Menariknya, di tengah pengiriman smartphone yang secara umum hanya tumbuh tipis, namun pangsa segmen premium terlihat melonjak drastis.
Temuan Counterpoint menunjukkan, penjualan pasar smartphone premium di seluruh dunia (kira-kira $400, ASP/average selling price), meningkat sebesar 24% dari tahun ke tahun untuk mencapai level tertingginya pada 2021.
Menurut laporan tersebut, pertumbuhan sektor premium mengungguli kenaikan 5% YoY dalam keseluruhan penjualan smartphone global pada 2021. Pasar premium saja menyumbang 27% dari penjualan smartphone di seluruh dunia, pangsa terbesar dalam sejarah.
Baca Juga: Penjualan Ponsel di India Turun Drastis, Krisis Pasokan Jadi Biang Kerok
Dalam hal penjualan, Apple memimpin pasar, diikuti oleh Samsung, Huawei, Xiaomi, Oppo, Vivo, dan beberapa produsen lainnya dengan pangsa pasar yang signifikan.
Banyak faktor di balik meningkat pertumbuhan smartphone premium. Termasuk meningkatnya permintaan untuk perangkat 5G, strategi OEM, dinamika rantai pasokan, dan lainnya, telah berkontribusi pada pertumbuhan angka penjualan.
Selain masalah rantai pasokan, perusahaan ekosistem menekankan perangkat segmen premium untuk mengejar margin dan profitabilitas yang lebih tinggi.
Lebih lanjut, penelitian membuktikan bahwa 5G telah menjadi pilihan standar di segmen premium. Namun, karena lini produk ini beralih ke 5G pada 2022 dan 5G mulai menembus pasar berkembang, pangsa pasar LTE diperkirakan akan menurun.
Baca Juga: 18 Ponsel dengan Kamera 108MP yang Edar di Indonesia
Halaman berikutnya
Pangsa Pasar Apple Terus Membesar Setiap Tahunnya
Pangsa Pasar Apple Terus Membesar Setiap Tahunnya
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Apple mampu mempertahankan kepemimpinan pasar. Namun kali ini melampaui tingkat pangsa penjualan mencapai 60% untuk pertama kalinya sejak 2017.
Pencapaian itu tak lepas dari penjualan yang solid untuk seri iPhone 12 dan iPhone 13. Kedua varian itu, sudah bisa berjalan di jaringan 5G.
Perangkat Apple yang rilisannya tertunda pada 2020 juga mendorong permintaan ke 2021. Pencapaian yang mentereng itu, membuat Apple menjadi OEM teratas di pasar premium di setiap wilayah.
Kinerja mentereng Apple juga didukung sedikit menurunnya performa sang pesaing terdekat, Samsung. Penjualan Samsung memang naik sebesar 6% YoY. Sayangnya, vendor yang berbasis di Seoul, Korea Selatan itu, kehilangan pangsa pasar. Sepanjang 2021, Samsung menggamit 17%, dibandingkan 20% pada 2020.
Varian terpopuler Samsung, S21 mengungguli S20 yang terkena dampak pandemi. Diluncurkan pada semester 1-2021, seri Galaxy Z Fold dan Flip juga mencatat sukses, terutama di Korea Selatan, Amerika Utara, dan Eropa Barat.
Karena tidak ada penyegaran Note atau FE pada 2021, peningkatan ini sangat memengaruhi pembagian. Selain itu, pasokan merek dipengaruhi oleh kekurangan komponen.
Meski pangsa pasarnya sedikit menurun, namun tak dapat dipungkiri, Samsung masih merupakan pemain kunci di segmen smartphone premium.
Bersama dengan Apple, gabungan pangsa pasar keduanya mencapai 77% pada 2021. Besarnya pangsa pasar Apple dan Samsung, menjadi tantangan yang tak ringan bagi vendor-vendor asal China yang sejak beberapa tahun terakhir, berusaha keras mencuri pasar dari keduanya.
Baca Juga: 7 Ponsel Snapdragon 8 Gen 1 yang Edar Resmi di Indonesia
Sejatinya, Huawei pernah menjadi brand yang popular dan menjadi ancaman serius bagi Apple dan Samsung. Vendor yang didirikan oleh Ren Zhenfeng itu, mampu menggamit 10% pangsa pasar pada 2018, berkat kesuksesan penjualan seri P20 dan Mate 20. Seri ponsel ini fokus pada kamera, daya, dan desain sebagai fitur pembeda utama.
Namun, persoalan geopolitik yang mendera Huawei sejak tiga tahun terakhir, membuat persaingan tidak lagi berjalan normal. Huawei yang sebelumnya meroket, kini tertatih-tatih.
Ketiadaan layanan GMS (Google Mobile Service) pada perangkat Huawei, dan keterbatasan pasokan komponen, terutama chip imbas larangan berbisnis dengan perusahaan-perusahaan teknologi AS, membuat bisnis smartphone Huawei kini berada dalam zone “bertahan hidup”. Untuk bisa survive, Huawei kini benar-benar mengandalkan pasar dalam negeri.
Alhasil, pangsa pasar yang sebelumnya dikuasai Huawei menjadi rebutan vendor lainnya. Karena segmen ini sudah lama dikuasai oleh Apple, vendor asal Cupertino, California itu, mendapat “durian runtuh” terbanyak. Hal ini tercermin dari pangsa pasar Apple yang terus meningkat, terutama dalam dua tahun terakhir.
Dari berbagai sumber yang diolah Selular, pada 2018 pangsa pasar Apple di segmen smartphone premium sebesar 51%. Kemudian sempat menurun menjadi 47% pada 2019. Namun meningkat lagi sebesar 55% pada 2020. Dan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, yaitu 60% pada 2021.
Tak dapat dipungkiri, melemahnya kinerja Huawei yang sebelumnya menjadi pemain paling diperhitungkan di segmen smartphone premium, menjadi ‘blessing in disguise’ bagi pertumbuhan Apple.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Smartphone Premium Terkini, Harga mulai Rp8 Jutaan
Halaman berikutnya
Vivo dan Oppo Jadi Kuda Hitam di Pasar Smartphone Premium
Vivo dan Oppo Jadi Kuda Hitam di Pasar Smartphone Premium
Huawei memang tak lagi bertaji, karena sanksi yang diterapkan Amerika Serikat sejak 2019, membuat kinerja vendor asal Shenzhen itu nyaris lumpuh.
Melemahnya Huawei, membuat langkah vendor-vendor China untuk mengambil alih kepemimpinan di segmen premium, menjadi kembali berliku. Meski demikian, kinerja brand-brand China tak bisa dianggap remeh.
Diam-diam, dua kompatroitnya, Oppo dan Vivo terus berotot. Berbeda dengan Samsung, penjualan smartphone premium dari Oppo dan Vivo meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2021, masing-masing sebesar 116% dan 103%.
Pencapaian yang luar biasa itu, memungkinkan kedua brand yang sama-sama bernaung di bawah BBK Group itu, masuk ke dalam lima merek premium teratas di berbagai pasar.
Rebranding Reno pada awal 2021 membantu Oppo dalam menangkap sektor premium terjangkau China. Vendor yang identik dengan wana hijau itu, juga perlahan-lahan meningkatkan pangsa pasarnya di Eropa, berusaha mengisi kekosongan yang ditinggalkan Huawei.
Agresifitas yang sama juga ditujukan oleh Vivo. Model Vivo X60 dan X50 sangat penting dalam kesuksesan Vivo di China dan Asia Tenggara.
Di luar Vivo dan Oppo, Xiaomi juga mulai menggeliat. Seri Mi 11 adalah kekuatan pendorong di balik keuntungan Xiaomi. Di hampir setiap lokasi di mana Xiaomi beroperasi, vendor yang berbasis di Beijing itu, menempati peringkat di antara lima merek premium teratas.
Merek lain yang mampu mengambil porsi pasar secara signifikan adalah Asus. Brand asal Taiwan itu, telah mendapat manfaat dari fokusnya pada sektor smartphone gaming untuk segmen premium.
Baca Juga: Counterpoint: Top 5 Smartphone Premium Global Q1-2020
Tiga merek yang juga memperoleh pangsa pasar yang cukup lumayan adalah Motorola, Google, dan OnePlus. Counterpoint mencatat, keluarnya LG dari industri smartphone, menguntungkan ketiga brand itu, khususnya di Amerika Utara yang menjadi basis pasar mereka selama ini.
Tak dapat dipungkiri, persaingan segmen premium kini sama kerasnya seperti segmen menengah dan bawah. Namun tingginya penjualan sejumlah vendor yang dimotori oleh Oppo, Vivo, dan Xiaomi, menjadi ancaman nyata bagi Samsung yang justru kehilangan pangsa pasar.
Agar tak disalip oleh vendor-vendor lainnya terutama China, Chaebol Korea Selatan itu, wajib berbenah. Meleng sedikit, bukan tidak mungkin, Samsung akan kehilangan posisi di daftar elit smartphone premium.
Baca Juga: Menakar Peruntungan Realme Di Segmen Smartphone Premium
Halaman berikutnya
Cerahnya Prospek Pasar Smartphone Premium
Cerahnya Prospek Pasar Smartphone Premium
Mengacu pada tren yang terjadi sepanjang tahun lalu, Analis Senior Varun Mishra, mengomentari prospek pertumbuhan smartphone premium di tahun-tahun mendatang.
Varun menyebutkan bahwa segmen premium, didorong oleh permintaan pengganti di seluruh pasar, kemungkinan akan terus tumbuh dan melampaui pertumbuhan pasar ponsel pintar global.
Peluang besar lainnya yang mendorong segmen ini adalah basis terpasang pengguna Huawei di China, yang mendekati siklus penggantiannya.
Persaingan di segmen premium China memang sangat ketat. Huawei masih mampu mempertahankan posisi kedua pada 2021, namun dengan keterbatasan terhadap akses komponen, terutama chip, memberi peluang bagi OEM lainnya untuk mencuri pasar yang kini masih dikuasai olehnya.
Baca Juga: Begini Cara MediaTek Gerogoti Pasar Prosesor Premium yang Dikuasai Qualcomm
Selanjutnya, peluncuran perangkat lipat dengan harga lebih rendah dari sebelumnya juga akan mendorong pertumbuhan di pasar premium.
Samsung telah memamerkan perangkat lipat sebagai pasar yang layak. Namun kehadiran smartphone lipat dari Apple akan menjadi milestone baru untuk kekokohan teknologi dan mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Dapat dipastikan, seperti halnya iPhone 12 dan iPhone 13, smartphone layar lipat yang kelak akan diluncurkan Apple, dapat menjadi game changer selanjutnya dari vendor yang berbasis di Cupertino, California itu.
Saat ini, pangsa pasar smartphone lipat masih dikuasai Samsung. Menurut laporan oleh firma riset Omdia, pada 2021, pengiriman smartphone yang dapat dilipat mengalami rekot pertumbuhan hingga 309% dari tahun ke tahun.
Sebagai pembuat ponsel pintar terbesar di dunia dan pemain kunci dalam kategori smartphone lipat, Samsung tak tanggung-tanggung mampu menggamit lebih dari 88% dari pengiriman ponsel tersebut di pasar global. Kehadiran smartphone lipat dari Apple, mungkin akan memutus dominasi Samsung di segmen ini.
Baca Juga: Kuasai Lebih dari 50% Pangsa Pasar, Mengapa Apple Begitu Digdaya di Segmen Smartphone Premium?