Twitter Larang Iklan yang Bertentangan dengan Fakta Perubahan Iklim - CNN Indonesia - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihan

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Twitter Larang Iklan yang Bertentangan dengan Fakta Perubahan Iklim - CNN Indonesia

Share This

 www.cnnindonesia.com /teknologi/20220426093400-185-789712/twitter-larang-iklan-yang-bertentangan-dengan-fakta-perubahan-iklim

Twitter Larang Iklan yang Bertentangan dengan Fakta Perubahan Iklim

CNN Indonesia4-5 minutes 29/4/2022

Jumat, 29 Apr 2022 20:38 WIB

Twitter memblokir iklan yang bertentangan dengan misi menekan perubahan iklim.

Ilustrasi. Twitter melarang iklan yang bertentangan dengan misi setop pemanasan global. (Foto: AFP PHOTO / JONATHAN ALCORN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Twitter memberlakukan larangan bagi iklan produk yang bertentangan dengan konsensus ilmiah terkait perubahan iklim.

Larangan tersebut baru diumumkan perusahaan bertepatan dengan Hari Bumi pada 22 April.

"Kami percaya bahwa penolakan terhadap perubahan iklim tidak boleh dimonetisasi di Twitter, dan bahwa iklan yang keliru tidak boleh mengurangi percakapan penting tentang krisis iklim," kata Twitter melalui pernyataan resminya, dikutip dari CNN.


Keputusan tentang konten yang terkait perubahan iklim akan dipandu oleh sumber-sumber terpercaya. Termasuk, Panel Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).

Sebelumnya, IPCC telah menerbitkan beberapa laporan penting tentang krisis iklim yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Isinya, rincian cara beradaptasi dengan perubahan serta bagaimana mencegah konsekuensi yang lebih parah di masa depan.

Misalnya, mengintensifkan bencana cuaca dan musim kebakaran hutan yang ganas.

Twitter menambahkan mereka akan segera membagikan lebih banyak detail tentang rencana untuk menambahkan konteks yang 'andal dan terkontrol' tentang perubahan iklim di platformnya.

Menurut perusahaan yang kini sudah sepenuhnya jadi milik miliarder Elon Musk tersebut, percakapan tentang perubahan iklim menjadi jauh lebih kencang terdengar selama setahun terakhir.

Sementara itu, Twitter menyebut keberlanjutan pembicaraan tentang perubahan iklim di platform media sosial tersebut telah tumbuh lebih dari 150 persen sejak 2021. Diskusi tentang dekarbonisasi atau pengurangan gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil juga naik sebanyak 50 persen.

Percakapan tentang lingkungan lainnya juga disebut memanas. Obrolan tentang pengurangan limbah tumbuh lebih dari 100 persen selama periode waktu yang sama.

Pengumuman baru Twitter juga merupakan bagian dari kisah media sosial yang lebih luas untuk menghentikan kebohongan tentang perubahan iklim. Hal serupa juga telah dilakukan perusahaan media sosial lainnya dan diklaim telah menunjukkan tingkat keberhasilan.

Dikutip dari The Verge, Google pada 2021 juga berkomitmen untuk menyetop izin iklan yang menampilkan penolakan iklim atau yang memonetisasi informasi yang salah tentang iklim.

Meski begitu, sebuah laporan yang bakal segera diterbitkan setelah kebijakan baru berlaku menemukan bahwa Google masih menempatkan konten iklan yang menolak iklim.

Google juga meninjau konten dan memutuskan untuk mengambil 'tindakan penegakan hukum yang sesuai'. Facebook juga mendapat kecaman karena gagal memberi label informasi yang salah tentang perubahan iklim meskipun ada kebijakan untuk menandai konten semacam itu.

Laporan lain tentang platform yang diterbitkan November lalu juga menemukan peningkatan tajam dalam interaksi dengan unggahan dari halaman Facebook dan grup yang berfokus pada penyebaran informasi yang salah tentang iklim.

(ttf/arh)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Elon Musk Resmi Beli Twitter usai Tempuh Jalan Berliku


TOPIK TERKAIT

LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages