Pabrik Foxconn Jadi Korban Ransomware
Sebuah pabrik Foxconn yang berlokasi di Tijuana, Meksiko, menjadi korban ransomware dan harus membayar uang tebusan sebelum 11 Juni.
Pabrik tersebut terkena serangan ransomware Lockbit 2.0 dan diancam data-data rahasianya akan diungkap ke publik jika tak membayar uang tebusan sebelum 11 Juni. Tak terungkap berapa banyak uang tebusan yang diminta, namun kemungkinan di kisaran belasan juta dolar.
Pabrik Foxconn di Tijuana tersebut berlokasi dekat dengan perbatasan dengan Amerika Serikat, tepatnya San Diego, California. Saat ini pabriknya dipakai untuk merakit TV LCD yang dipasarkan di AS.
Fasilitas pabrik tersebut dimiliki Foxconn sejak 2009, yang membelinya dari Sony, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (5/6/2022).
Juru bicara Foxconn mengklaim kalau saat ini tim keamanan sibernya tengah menjalankan pengembalian data dan pabriknya sudah mulai beroperasi dan hampir mencapai kapasitas produksi normal.
Tak jelas apakah ini artinya Foxconn berhasil memitigasi serangan ransomware itu secara internal ataukah mereka sudah membayar uang tebusan ke sindikat penyebar ransomware tersebut.
Sebagai informasi, Foxconn adalah perusahaan yang digandeng oleh banyak pabrikan elektronik untuk memproduksi barangnya. Sebut saja iPhone untuk Apple, berbagai konsol gaming dari Microsoft, Nintendo, dan Sony.
Dengan serangan ransomware tersebut, bisa saja kalo sindikat penyebar ransomware itu mempunyai data-data rahasia dari para konsumen Foxconn, dan jika data tersebut disebarnya, dampaknya akan menjadi sangat besar.
Ini bukan pertama kalinya pabrik Foxconn di Meksiko menjadi korban ransomware. Pada 2020 lalu, sindikat ransomware DoppelPaymer mengklaim mereka berhasil menyerang pabrik Foxconn yang berlokasi di Ciudad Juarez.
Mereka mengklaim berhasil mencuri data sekitar 100GB dan meminta uang tebusan sebanyak USD 34 juta dalam bentuk bitcoin.
Komentar
Posting Komentar