SpaceX raih kontrak dari NASA untuk De-orbit ISS pada 2030 - Tek id

Kunjungi AS, Menkominfo Tinjau Kemajuan Pembuatan Satelit di Boeing dan SpaceX - Kontan

 

Kunjungi AS, Menkominfo Tinjau Kemajuan Pembuatan Satelit di Boeing dan SpaceX

Oleh: Handoyo

Selasa, 26 Juli 2022 15:56 WIB
Kunjungi AS, Menkominfo Tinjau Kemajuan Pembuatan Satelit di Boeing dan SpaceX

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Tujuan kunjungan kerja ini ialah memastikan kemajuan pembuatan satelit di Boeing, SpaceX, dan Hughes Network System.
Boeing perusahaan manufaktur satelit untuk proyek Hot Backup Satellite (HBS). SpaceX perusahaan penyedia roket peluncur (rocket launcher) untuk HBS tersebut. Sedangkan Hughes Network System perusahaan yang menyediakan solusi broadband bagi satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang digunakan HBS.
Dalam kunjungan ini, Menkominfo didampingi Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo Anang Latif, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail, dan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong.
BAKTI Kemkominfo Maret lalu telah menandatangani kontrak proyek HBS dengan pemenang lelang Konsorsium Nusantara Jaya. Konsorsium Nusantara Jaya merupakan gabungan dari beberapa perusahaan, yaitu PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif menjelaskan ada beberapa alasan pentingnya pengembangan proyek HBS ini. 
“HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRA-1. Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan user experience," jelasnya.
Proyek pembuatan HBS berlangsung sejak 19 Oktober 2021 ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui BAKTI melaksanakan pengadaan dengan berpedoman pada Peraturan Direktur Utama BAKTI Nomor 4 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite untuk Transformasi Digital.
Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail menerangkan teknologi satelit ini merupakan pilihan paling tepat untuk mengatasi permasalahan pemerataan akses internet bagi negara yang bentang wilayahnya berkepulauan seperti Indonesia ini. 
"Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata. Teknologi satelit melengkapi berbagai penyediaan infratruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kementerian Kominfo seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T)," katanya.
Program HBS direncanakan memulai konstruksinya tahun 2022 ini dan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023. Diharapkan pada kuartal keempat tahun 2023 sudah dapat beroperasi melayani masyarakat. Selain mengunjungi Boeing, SpaceX dan Hughes Network System, Menkominfo Johnny G. Plate juga bertemu dengan Qualcomm, Cisco, Maxar, dan Meta.

Selanjutnya: Dibayangi Kenaikan Harga Gandum, Laba Nippon Indosari (ROTI) Naik Dobel Digit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Handoyo .

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin