Serbuan Penambang Kripto Bikin Negara Ini Mati Lampu Bergilir - CNBC Indonesia

 

Serbuan Penambang Kripto Bikin Negara Ini Mati Lampu Bergilir

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Tech
08 July 2022 16:10
Bitcoin
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Peningkatan permintaan listrik terkait dengan penambangan Bitcoin telah menyebabkan krisis listrik di beberapa negara.

Di Kosovo, misalnya, yang memiliki tarif listrik termurah di Eropa, membuat negara ini diserbu oleh "penambang" kripto. Sebagai tanggapan, negara tersebut memberlakukan larangan penambangan Bitcoin.

Pemerintah setempat bahkan telah mendeklarasikan keadaan darurat 60 hari, yang memungkinkannya mengalokasikan lebih banyak uang untuk impor energi dan memberlakukan pemadaman listrik.

Demikian pula, Iran, rumah bagi harga listrik terendah ke-14 di dunia, yang memberlakukan larangan sementara pada penambangan Bitcoin setelah beberapa kota mengalami pemadaman bergilir, demikian dikutip dari 911 Metallurgist, Jumat (8/7/2022).

Sementara itu, Kazakhstan, bahkan sampai mengalami krisis listrik yang berasal dari aktivitas penambangan cryptocurrency. Sebab negara tersebut telah mengalami kelebihan beban energi setelah penambang Bitcoin berdatangan dari China.

Para penambang kripto asal China "bedol desa" ke Kazakhstan, sejak pemerintah Negeri Tiongkok melakukan penindakan aktivitas kripto mulai 2021.

Berdasarkan laporan Financial Times, permintaan listrik di Kazakhstan naik 8% sejak awal tahun. Ini merupakan kenaikan yang cukup signifikan, sebab biasanya hanya tercatat naik 1%-2% per tahunnya. Tiga pembangkit listrik tenaga batu bara paling vital di Kazakhstan telah ditutup Oktober tahun lalu.

Coindesk melaporkan sehubungan dengan pemadaman, Kementerian Energi Kazakhstan sempat membatasi penambangan baru yang menggunakan lebih dari 100 megawatt (MW) selama 2 tahun. Namun tak lama kemudian, kebijakan itu dibatalkan, hanya untuk penambang yang sah.

Penambang Bitcoin yang bermigrasi dari satu negara ke negara yang lain memang harus mempertimbangkan beberapa faktor ketika memutuskan lokasi untuk mengatur operasi, termasuk lingkungan peraturan, harga listrik, dan biaya keseluruhan untuk menambang cryptocurrency.

Di Amerika Serikat sendiri, biaya penambangan Bitcoin sangat bervariasi. Hal ini menyebabkan negara bagian tertentu dengan listrik murah seperti Texas, Oklahoma, dan Kentucky, muncul sebagai pusat para "penggali harta kripto".

Namun dari seluruh negara bagian, Georgia menjadi negara utama penyumbang seluruh aktivitas penambangan kripto di Amerika Serikat.

Menurut perkiraan oleh perusahaan cryptocurrency Foundry, Georgia menyumbang 34,2% dari semua aktivitas penambangan Bitcoin di Negeri Paman Sam, sejauh ini merupakan bagian terbesar dari negara bagian mana pun.

Aktivitas penambangan yang besar di Georgia didukung oleh ketersediaan tenaga nuklir dan surya yang melimpah serta regulasi yang ramah kripto.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)