Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Featured Pilihan Silicon Valley Bank

    Profil dan Sejarah Silicon Valley Bank AS yang Kolaps - Beritasatu

    3 min read

     

    Profil dan Sejarah Silicon Valley Bank AS yang Kolaps

    Senin, 13 Maret 2023 | 13:03 WIB
    Oleh: Faisal Maliki Baskoro / FMB

    Silicon Valley Bank.
    Silicon Valley Bank. (Foto: AFP)

    California, Beritasatu.com - Didirikan pada 1983, Silicon Valley Bank (SVB) adalah bank yang berspesialisasi dalam menyediakan layanan keuangan untuk perusahaan startup teknologi dan kesehatan, serta venture capital (VC).

    Advertisement

    Bank yang berkantor pusat di Santa Clara, California, menawarkan berbagai layanan kepada kliennya, termasuk perbankan komersial, perbankan investasi, manajemen aset, dan layanan keuangan lainnya. Bank ini memiliki kantor di 13 negara termasuk Amerika Serikat, serta di Tiongkok, India, Israel/Palestina, dan Inggris. Sekitar 65% nasabahnya adalah startup AS.

    Pada akhir Desember 2022, bank yang terdaftar di Nasdaq dengan kode SIVB ini memiliki aset US$ 212 miliar dan menyalurkan US$ 74 miliar kredit, menjadikannya bank terbesar ke-16 di AS.

    Di awal berdirinya, di era 1980-an hingga 1990-an, bank ini banyak bergerak di sektor pembiayaan real estate. Pada 1992, anjloknya pasar properti di California membuat SVB mencatat kerugian US$ 2,2 juta, sehingga bank mulai mengurangi portofolio real estatenya dari 50% menjadi 10% hingga 1995.

    Advertisement

    SVB bangkit dengan memanfaatkan dot com bubble di era milenial (1995-2000-an). Bank ini mengambil risiko memberi pinjaman kepada startup teknologi awal dan venture capital yang belum mencatat laba. Perusahaan-perusahaan ini ternyata tumbuh menjadi raksasa teknologi seperti Cisco Systems dan Bay Networks. Pada tahun 2000, CEO Ken Wilcox memutuskan bahwa bank akan fokus ke sektor teknologi.

    Pada krisis 2007-2008, SVB mendapatkan dana bantuan US$ 235 juta dari pemerintah federal dengan imbal balik berupa saham melalui program Troubled Asset Relief Program (TARP). Dua tahun berikutnya, SVB mampu membayar dividen US$ 10 juta kepada Pemerintah AS dan berhasil melunasi bunga pinjaman dari pemerintah melalui penjualan saham US$ 300 juta.

    Pada 2012, SVB mendirikan joint venture dengan Shanghai Pudong Development Bank (SPDB). SVB Tiongkok memastikan operasi bisnis mereka tidak terdampak oleh kolapsnya SVB AS, karena bisnis di Tiongkok terpisah dari neraca dan operasi SVB AS.

    Tahun lalu, SVB mulai mengalami kerugian akibat meningkatnya suku bunga AS dan melambatnya pertumbuhan startup sektor teknologi. Per 31 Desember 2022, SBV menderita unrealized loss (rugi yang belum terealisasi) dari sekuritas jatuh tempo sebesar US$ 15 miliar.

    Pada hari Rabu (8/3/2023), SVB masih beroperasi dan pada hari Jumat (10/3/2023), SVB yang berusia 40 tahun itu ditutup regulator AS dan depositonya disita.

    Ini adalah kegagalan perbankan AS terbesar sejak kejatuhan bank Washington Mutual pada 2008. Kejatuhan bank berukuran menengah itu dimulai Rabu malam, ketika investor dikejutkan dengan berita bahwa SVB perlu mengumpulkan US$ 2,25 miliar untuk menopang neraca keuangannya.

    Penyebab kejatuhan SVB disinyalir karena dampak dari tindakan Federal Reserve menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan suku bunga membuat biaya pinjaman perusahaan-perusahaan start-up semakin mahal. Melambatnya sektor start-up teknologi akhirnya berdampak kepada SVB, yang mayoritas nasabahnya adalah start-up.

    Kenaikan suku bunga juga dapat menyebabkan nilai investasi menjadi turun, karena harga obligasi dan surat berharga lainnya akan turun ketika suku bunga naik.

    Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan Pemerintah AS tidak akan menyelamatkan atau bail out Silicon Valley Bank (SVB) yang kolaps. Kabar baiknya bagi nasabah adalah deposito mereka masih aman karena campur tangan pemerintah federal.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    TAG: 

    Komentar
    Additional JS