Subsidi Kendaraan Listrik Diyakini Tidak Hanya Untungkan Pembeli By BeritaSatu
Subsidi Kendaraan Listrik Diyakini Tidak Hanya Untungkan Pembeli
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1667980315_800_499.jpg.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah meyakini adanya subsidi untuk pembelian kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) tidak hanya menguntungkan pembeli kendaraan tersebut, tetapi juga masyarakat karena nantinya lapangan kerja akan terbuka lebih luas.
"Manfaatnya akan besar, tidak sekadar pembelinya dapat subsidi. Ketika industri kendaraan listrik berkembang, masyarakat juga akan dapat manfaatnya. Di awal ini kan yang didorong dari pemberian subsidi adalah industrinya. Begitu ini berkembang, yang akan terjadi semua kekayaan alam kita khususnya nikel dan bauksit, ini akan ada wadahnya, akan mendorong tumbuhnya industri, menciptakan lapangan kerja, yang ujung-ujungnya untuk masyarakat," kata Piter Abdullah saat ditemui di acara IndoTelko Forum, di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Karenanya, Piter tidak sepakat bila ada yang menyebut kalau subsisi pembelian kendaraan listrik ini sama artinya dengan mensubsidi orang kaya.
"Jadi jangan lihat awalnya saja, tetapi lihat dampak setelahnya. Kita butuh awalnya, butuh dorongan agar industri kendaraaan listriknya bisa berkembang. Nanti ketika sudah berkembang, mungkin tidak butuh subsidi lagi," ujarnya.
Piter juga meyakini subsidi pembelian kendaraan listrik ini tidak akan mengurangi subsidi untuk rakyat miskin.
"Saya kira ini memang peruntukannya beda ya. Menurut saya ini memang perlu, sesuatu yang positif. Karena sifatnya sementara, ini untuk memberikan support awal dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik dan juga baterai di fase awal," kata Piter.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini