Bantu Permasalahan Petani, Siswa SMK Telkom Malang Bikin Aplikasi Sawah Kita - Suryamalang

 

Bantu Permasalahan Petani, Siswa SMK Telkom Malang Bikin Aplikasi Sawah Kita - Suryamalang.com

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo

Bantu Permasalahan Petani, Siswa SMK Telkom Malang Bikin Aplikasi Sawah Kita
suryamalang.com/silvy
Lima siswa SMK Telkom Malang membuat aplikasi Sawah Kita yang sifatnya masih prototipe. Diharapkan aplikasi ini bisa membantu petani yang lahannya tergenang air karena curah hujan tinggi. Solusinya adalah sebuah alat IoT yang dapat mengendalikan volume air di sawah secara jauh jauh dengan sistem alat ini yang terhubung aplikasi di ponsel petani. 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Lima siswa SMK Telkom Malang membuat prototipe aplikasi Sawah Kita. Mereka dibimbing oleh Muhammad Bagus Arifin SPd dan lima siswa. Yaitu  Prayoga Adi Setyawan (XI RPL 1), Atharafi Surya Affandy (XI RPL 1), Zaky Leo Wardana (XI TKJ 4),  Athiarahima Muthmainnah (X RPL 4) dan Chasbiah Azzahra (X RPL 4). 

Diharapkan aplikasi ini bisa membantu petani yang lahannya tergenang air karena curah hujan tinggi.

Solusinya adalah sebuah alat IoT yang dapat mengendalikan volume air di sawah secara jauh jauh dengan sistem alat ini yang terhubung aplikasi di ponsel petani. Jika ada indikasi banjir, maka pompa akan on untuk mengurangi airnya. Data monitoring bisa dilihat di aplikasi dan LCD. 

"Nantinya Sawah Kita itu ingin kita diaplikasikan ke lapangan. Saat ini masih simulasi karena masih prototipe," jelas Atharafi, pembuat aplikasi pada suryamalang.com, Kamis (6/4/2023). Untuk simulasi itu dipakai power bank. Ide awalnya dari ayahnya dan temannya yang juga petani yang mengelola sawah. "Jika hujan, air tidak langsung hilang. Menggenangi tanaman dan merusak juga," jawabnya. 

Biasanya petani membuat lubang jalan air agar air hujan di sawah tidak lama menggenangi lahan. Sebab jika kelamaan akan merusak lahan dan membawa tanah. Jika diaplikasikan di lahan nanti akan menggunakan generator air sebagai daya yang bisa dikontrol lewat HP. Petani juga tidak perlu capek jalan ke lahan sawah. "Biasanya kan lokasi sawahnya itu jauh," katanya.

Dalam prototipe itu, untuk menggerakkan pompa memakai power bank. Selain itu juga dipasang sensor untuk mematau ketinggian air dan keasaman air. Dikatakan, niat awalnya memang membuat alat ini. Tapi dalam perkembangnya ternyata ada lomba dan diikutkan. "Kami barusan ikut lomba dan ada pameran di Balai Pemuda Surabaya pada 1 April 2023 lalu," katanya.

Dengan pameran, maka bisa melihat insight dari publik untuk dapat feedback alat itu. Warga Pagak, Kabupaten Malang ini menjelaskan tantangan aplikasi ini adalah ketika mengubah dari simulasi ke hasil asli sshingga bisa membantu petani mengatasi rendaman air hujan di sawah.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)