Bertemu Kanselir Jerman, Presiden Jokowi Percepat Perundingan IEU CEPA By BeritaSatu
Bertemu Kanselir Jerman, Presiden Jokowi Percepat Perundingan IEU CEPA
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F2023%2F04%2F1681702674-1024x810.webp)
Hannover, Beritasatu.com - Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam kunjungan ke Hannover, Jerman. Pertemuan bilateral tersebut membahas kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman, termasuk di antaranya merundingkan percepatan negosiasi perjanjian kerja sama Indonesia-EU CEPA.
Presiden Jokowi tiba di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman pada Minggu (16/4/2023) malam waktu setempat. Kedatangan Presiden Jokowi disambut Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony Stephan Weil.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah peluang kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, dalam pertemuan tersebut Jokowi menekankan pentingnya mewujudukan hubungan ekonomi setara antara Indonesia-Jeeman dan Indonesia-Uni Eropa.
"Untuk itu berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi. Bapak Presiden juga meminta dukungan jerman agar perundingan perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan," jelas Menlu Retno dalam keterangannya yang dikutip oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Minggu (16/4/2023).
Menlu Retno menjelaskan, Presiden Jokowi ingin agar perundingan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU CEPA yang sudah bergulir sejak 2016 dapat segera dirampungkan. Dengan perjanjian tersebut, kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa dapat dipermudah.
Sementara untuk kerja sama bilateral Indonesia dan Jerman, Menlu Retno menyebutkan, Presiden Jokowi menyambut baik kolaborasi ekonomi dan investasi antara kedua negara. Namun, Presiden Jokowi meminta agar investasi Jerman di Indonesia dapat difokuskan ke beberapa sektor prioritas.
"Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi," jelas Menlu Retno.
Menlu Retno menambahkan pertemuan tersebut juga membahas transisi energi di Indonesia dan implementasi The Just Energy Transition Partnership. Presiden Jokowi menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman untuk mendukung transisi energi tersebut.
Pertemuan antara kedua pemimpin membuahkan hasil. Untuk kerja sama antar pemerintah (Government to Government), Menlu Retno mengungkapkan telah ditandatangani dua kesepakatan antara Indonesia dan Jerman.
"Yaitu pertama Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Commitee mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta, untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi," ungkap Menlu Retno.
Hasil kerja sama antar pemerintah yang juga telah disepakati adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization, antara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Kementerian Digital dan Transformasi Jerman.
Sementara untuk kerja sama antar bisnis (business to business) Retno menjelaskan sudah terbentuk 18 kesepakatan yang memiliki nilai Rp27,9 triliun.
"Yaitu di sektor sustainability dan transisi energi, investasi, inovasi start up, dan making Indonesia 4.0," jelas Menlu Retno.
Dalam kunjungan kerjanya ke Jerman, Jokowi akan membuka Pameran Teknologi Hannover Messe pada 17 April 2023. Hannover Messe merupakan pameran industri terbesar di Eropa yang akan diselenggarakan pada 17-21 April 2023, dimana Indonesia menjadi salah satu negara mitra resmi. Presiden Jokowi akan kembali ke Jakarta pada Selasa (18/4/2023).
Saksikan live streaming program-program BTV di sini