Dropbox PHK 500 Karyawan, Ini Penyebabnya
SAN FRANCISCO, iNews.id - Perusahaan penyedia penyimpanan cloud, Dropbox Inc menyampaikan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 500 karyawan atau sekitar 16 persen tenaga kerjanya. Hal ini dilakukan guna memangkas biaya di tengah perlambatan pertumbuhan cloud.
FLASH SALE Rp99 DAY
Total Hadiah 2M | GRATIS ONGKIR s/d 20 RIbu | Flash Sale Rp99 | Diskon hingga 70%
LIHAT
KODE YSX
S & K 📅 31 May 2023
Mengutip Reuters, di saat bersamaan, Dropbox juga akan merekrut karyawan baru untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Baca Juga
CEO Dropbox, Drew Houston menuturkan, pertumbuhan bisnis cloud inti perusahaan melambat karena tantangan dari penurunan ekonomi memberi tekanan pada pelanggan, membuat beberapa investasinya yang menguntungkan tidak lagi berkelanjutan.
"Kami telah mendatangkan bakat hebat di bidang ini selama beberapa tahun terakhir dan kami akan membutuhkan lebih banyak lagi," ujar Houston dikutip, Sabtu (29/4/2023).
Baca Juga
Dropbox memiliki 3.118 karyawan per akhir 2022, di mana 2.583 di antaranya berada di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Perusahaan menyebut telah mengalihkan beberapa karyawan dari satu tim ke tim lain untuk fokus pada proyek AI-nya. Namun, hal tersebut akan membutuhkan lebih banyak pekerja dengan campuran keahlian yang berbeda, terutama dalam AI dan pengembangan produk tahap awal.
"Era komputasi AI akhirnya tiba. Kesempatan di depan lebih besar dari sebelumnya, tetapi juga dibutuhkan strategi besar untuk merebut kesempatan itu." katanya.
Sebagai informasi, perusahaan yang berbasis di San Francisco, California ini merupakan perusahaan teknologi teranyar yang memanfaatkan AI. Raksasa teknologi seperti Microsoft Corp hingga Meta Platforms Inc telah terlebih dahulu berjuang untuk mendapatkan bagian dari pasar yang berkembang pesat dengan produk dan penawaran baru.
Selain itu, Houston yang juga tergabung ke dalam dewan Meta Platforms, mengatakan bahwa AI membantu perusahaan dalam meningkatkan traffic ke Facebook dan Instagram dan menghasilkan lebih banyak pendapatan dalam penjualan iklan.
Editor : Aditya Pratama
Follow Berita iNews di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.
Komentar
Posting Komentar