Hilang Kontak, Pesawat Antariksa Jepang Gagal Mendarat di Bulan
Jakarta, Beritasatu.com - Pesawat antariksa Jepang dikabarkan hilang kontak saat akan mendarat ke bulan. Pesawat yang diketahui bernama iSpace ini hilang kontak di menit-menit terakhir.
Mengutip laman Space, Kamis (27/4/2023), hal ini disampaikan langsung oleh pendiri dan CEO iSpace, Takeshi Hakamada.
"Kami berasumsi bahwa pendaratan di bulan ini tidak dapat diselesaikan," jelas Takeshi Hakamada.
Untuk diketahui, setelah lima bulan melakukan perjalanan melalui ruang angkasa, pendarat bulan Hakuto-R mission 1 (M-1) dijadwalkan melakukan misi bersejarah pada pukul 16:40 UTC (Universal Coordinated Time) di Kawah Atlas, yang berada di sektor timur laut Bulan.
Tapi mengejutkannya, sinyal dari pendarat terputus pada menit-menit akhir. Sejauh ini memang belum pernah ada pesawat ruang angkasa swasta yang pernah mendarat dengan mulus di bulan, selain yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Nasional AS (NASA), Rusia (Roscosmos) dan China (Badan Antariksa Nasional China).
Sebelumnya pada 2019 lalu, dua percobaan pendaratan di bulan yakni Vikram India dan Beresheet milik nirlaba Israel, SpaceIL, keduanya jatuh. Dalam upaya pendaratan itu, data lintasan serta kecepatan menjadi kacau sebelum kehilangan sinyal.
"Pendarat M-1 kami bisa berkomunikasi hingga menit terakhir, yang merupakan pencapaian luar biasa. Kami bangga telah mencapai banyak hal selama pendarat M-1. Umpan balik akan diterapkan untuk Misi-2 mendatang, dan Misi-3 ditargetkan untuk diluncurkan masing-masing pada 2024 dan 2025 sebagai upaya untuk misi masa depan," ujar Hakamada.
Pendarat M-1 membawa penjelajah kecil dan muatan untuk sejumlah lembaga pemerintah, termasuk dari AS, Jepang, Kanada, dan UEA. Termasuk penjelajah bulan Rashid dari Mohammed Bin Rashid Space Center di Dubai, Robot bulan beroda dua dari JAXA (Badan Antariksa Jepang), modul uji untuk baterai solid-state dari NGK Spark Plug Company, komputer penerbangan kecerdasan buatan serta kamera 360 derajat dari Canadensys Aerospace.
M-1 sendiri memulai perjalanannya ke Bulan sejak 11 Desember 2022 lalu, dengan peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral, Florida. Setelah misi M-1, iSpace merencanakan dua penerbangan robot lainnya ke permukaan bulan. Di mana Misi kedua dan ketiga siap diluncurkan pada 2024 dan 2025, serta berkontribusi dalam program Artemis NASA.
Setelahnya, pendarat Misi 3 juga akan membawa muatan ke permukaan, serta menyebarkan dua satelit komunikasi di orbit bulan. Ispace didirikan oleh Takeshi Hakamada lebih dari 10 tahun lalu. Di mana iSpace berasal dari sebuah tim yang bersaing untuk Google Lunar Xprize dengan nama Hakuto, yang berarti kelinci putih mitologis Jepang.
Namun, setelah kompetisi Xprize dibatalkan, iSpace berubah dan memperluas tujuannya. iSpace bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang layak secara ekonomi di sekitar bulan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT

Ada Peluang Kecil Asteroid Ini Menghantam Bumi pada Valentine 2046

Bagaimana jika Bumi Akan Ditabrak Meteor? NASA Sudah Siap!

Mungkinkan Manusia Hidup di Venus, Ilmuwan Kembangkan Baterai Khusus

NASA Konfirmasi Meteor Seberat Setengah Ton Jatuh di Texas

Penjelajah Antariksa NASA Tangkap Gambar Beruang di Permukaan Mars

Bulan Secara Perlahan Menjauhi Bumi, Bergerak 3,8 Sentimeter Setiap Tahun
BERITA TERKINI

Longsor Tebing Setinggi 30 Meter Timbun Sejumlah Motor di Area Parkir Pemancingan

Kinerja Kinclong, CHIP Mau Bagi Dividen 20% dari Laba Bersih

6 Alasan Perempuan Bertahan Meski Pasangannya Selingkuh

Saksikan EPIK BTV Malam Ini! Girlband V1rst Siap Rilis Lagu Baru

Laba Bersih BSI Kuartal I 2023 Melesat 47,65 Persen

Siap Debut Layar Lebar, Fakta Menarik Celine Dion yang Jarang Orang Tahu

Soal Peluang Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, Mardiono: Dia Belum Jadi Kader PPP

Ini 6 Tips Merawat Rambut Rontok agar Tetap Sehat

Siap-siap, Indeks UV Hari Ini Masih Tinggi hingga Ekstrem

Rupiah Hari Ini 27 April 2023 Makin Perkasa ke Rp 14.700-an


B-FILES

Tidak ada komentar:
Posting Komentar