Xiaomi Bantah Tudingan Jadi Sponsor Perang Ukraina - Liputan 6

 

Xiaomi Bantah Tudingan Jadi Sponsor Perang Ukraina

Oleh Giovani Dio Prasasti pada 17 Apr 2023, 12:00 WIB
Diperbarui 17 Apr 2023, 12:00 WIB
Logo Xiaomi
Logo Xiaomi (Foto: Agustin Setyo Wardani / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perang Ukraina dan Rusia masih berlangsung. Baru-baru ini, nama perusahaan teknologi Tiongkok Xiaomi, terseret ke dalam pusaran konflik yang belum terlihat ujungnya ini.

National Agency for the Prevention of Corruption Ukraine (NAZK), baru-baru ini menuding Xiaomi sebagai "sponsor perang internasional" atau "International War Sponsor" dalam daftar mereka.

Lembaga itu, seperti dikutip dari Gizmochina, Senin (17/4/2023), mengklaim bahwa Xiaomi tetap aktif di pasar Rusia, dan telah menjadi merek smartphone di negara itu sejak perang Rusia dan Ukraina dimulai.

Data NAZK terbaru juga menyebut, pangsa pasar Xiaomi di Rusia berlipat ganda pada tahun 2022, dengan pengiriman per kuartal tiga meningkat sebesar 39 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Siaran pers dari Ukraina ini pun menyatakan, keputusan memasukkan Xiaomi ke dalam sponsor perang internasional, berdasarkan kelanjutan operasi perusahaan Rusia setelah "invasi skala penuh."

Pada Juli 2022, Xiaomi dan sub-brand mereka Poco, juga dilaporkan menguasai 42 persen pangsa pasar untuk ponsel pintar Rusia, menduduki peringkat pertama dalam hal pendapatan.

Data pada 2021 juga menyebut, anak perusahaan Xiaomi di Rusia telah menghasilkan pendapatan USD 202 juta.

Biro Antikorupsi Nasional Ukraina ini juga mengklaim pajak yang dibayarkan atas pendapatan yang signifikan ini, telah digunakan untuk mendukung militer Rusia dan "mendanai perang melawan Ukraina."

Adapun dalam tudingan biro Ukraina itu, ada 21 perusahaan yang dimasukkan dalam sponsor perang internasional oleh mereka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

Xiaomi Bantah Jadi Sponsor Perang

Ilustrasi perang Rusia Ukraina. (Unsplash/Ahmed Zalabany @zalab8)
Ilustrasi perang Rusia Ukraina. (Unsplash/Ahmed Zalabany @zalab8)

Terkait hal ini, pada Jumat pekan lalu, Xiaomi membantah tudingan tersebut. Perusahaan juga mengatakan, mereka mematuhi semua hukum dan peraturan di setiap yurisdiksi tempat mereka beroperasi.

"Xiaomi adalah perusahaan elektronik konsumen, menawarkan produk hanya untuk penggunaan sipil dan komersial," kata Xiaomi, seperti dikutip Twitter resminya.

Xiaomi juga menentang tudingan dari Biro Ukraina yang menyebut bahwa mereka adalah Sponsor Perang International, serta menegaskan tidak mendukung aksi perang apa pun.

"Kami percaya setiap konsumen di dunia memiliki hak untuk mengakses alat komunikasi dan informasi di internet," tulis Xiaomi. Misi kami adalah agar semua orang di dunia menikmati kehidupan yang lebih baik melalui teknologi inovatif," pungkas mereka.

Rencana Media Rusia Hadir di Indonesia

Tampilan situs Sputnik News.
Tampilan situs berita Sputnik. 

Di sisi lain, media Sputnik dari Federasi Rusia sedang mempertimbangkan untuk hadir di Indonesia. Pada pertengahan Maret lalu, perwakilan media Rusia itu sudah datang ke Indonesia. 

Menurut pejabat diplomatik Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, perwakilan Sputnik bertemu dengan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dan sejumlah media.

"Sputnik News Agency ... Mereka telah mengunjungi Indonesia bulan lalu untuk mempelajari kemungkinan untuk membuka kantor mereka di sini di Indonesia," ujar Roman Romanov, kepala bagian politik dan bilateral Kedubes Rusia di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

"Kami saat ini belum punya perwakilan kantor berita Rusia di sini. Dan kami harap Sputnik akan menjadi yang pertama," jelasnya.

Sputnik merupakan salah satu media Rusia yang memiliki kantor cabang global. Namun, media itu mendapat pencekalan dari Uni Eropa ketika perang Rusia dimulai karena dianggap menyebar propaganda.

Belum Punya Kantor di Asia Tenggara

Kepala Politik dan Bilateral Kedutaan Besar Rusia Roman Romanov di acara briefing di Kedutaan Besar Federasi Rusia, Jakarta pada Rabu, 12 April 2023. (Liputan6.com/Alycia Catelyn)
Kepala Politik dan Bilateral Kedutaan Besar Rusia Roman Romanov di acara briefing di Kedutaan Besar Federasi Rusia, Jakarta pada Rabu, 12 April 2023. (Liputan6.com/Alycia Catelyn)

Romanov berkata pada tahun 1980-an ada perwakilan media Rusia di Indonesia, namun sejak 1990-an tidak ada lagi. Pihaknya menarget Sputnik bisa hadir di Indonesia pada tahun 2023 atau 2024.

Romanov juga berkata Sputnik telah mendunia karena memiliki cabang di sejumlah negara, akan tetapi belum ada satu pun kantor perwakilan di Asia Tenggara.

Apabila mereka jadi hadir di Indonesia, maka Sputnik Indonesia akan menjadi yang pertama di ASEAN. 

(Dio/Isk)

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)

Baca Juga

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)