HP Google Pixel Terbaru Bakal Terintegrasi dengan Chatbot AI Bard
Google tidak bisa tinggal diam melihat popularitas mesin pencari Microsoft Bing yang melejit berkat Chatbot AI ChatGPT.
Karena itu, Google akan segera mengintegrasikan ChatbotAI miliknya Bard ke dalam produknya termasuk smartphone Google Pixel terbaru.
Chatbot AI Bard akan tampil sebagai widget homescreen terbaru dan ada kemungkinan Google Bard hadir sebagai aplikasi mandiri, widget layar di beranda, atau terintegrasi langsung ke Google Search. Sementara ini Google Bard juga masih dalam tahap percobaan dan belum meluncur sepenuhnya ke publik.
Google baru meluncurkan Bard pada Maret 2023 untuk menantnag chatbot AI ChatGPT dan Microsoft Bing.
Saat ini ChatGPT menggunakan GPT-4 yang diklaim lebih canggih dari varian sebelumnya. GPT-5 sebagai suksesor di masa depan juga digadang-gadang menyamai kemampuan otak manusia.
Perbanyak SDM AI
Google pun memperkenalkan chatbot tandingan ChatGPT yaitu Bard. Google pun harus memperkaya literasi dan kemampuan Bard untuk mampu menjawab pertanyaan para pengguna secara tepat sehingga kemampuannya mampu mengalahkan ChatGPT. Baru-baru ini, Google memindahkan karyawan yang bekerja di asisten virtual ke divisi AI yang fokus mengembangkan Bard.
Sissie Hsiao (Wakil Presiden dan Pimpinan Unit Bisnis Google Assistant) mengatakan perusahaan akan melakukan kebijakan restrukturisasi yang tujuannya menyempurnakan kemampuan chatbot AI Bard. Amar Subramanya (Wakil Presiden Teknik Asisten Google) akan memimpin upaya teknik untuk tim Bard.
"Kami harus bergerak cepat menyikapi dinamika persaingan di pasar. Restrukturisasi ini akan meningkatkan kemampuan Bard di pasar," katanya seperti dilansir Android Authority.
Google memiliki road map yang jelas dalam pengembangan AI termasuk layanan Bard dan Google Assistant. Nantinya, Google akan mengintegrasikan Bard ke semua produk yang muncul di Asisten Google, seperti speaker pintar Nest, ponsel Pixel, dan bahkan Android Auto.
Minta Bantuan Karyawan
Google pun langsung tancap gas menggenjot pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dengan meluncurkan layanan chatbot serupa yaitu Bard yang sama-sama berbasis AI.
Google mengklaim chatbot Bard jauh lebih canggih dan luwes dari ChatGPT karena Bard dirancang dengan super data Google yang besar.
Faktanya, Google Bard gagal memberikan kesan pertama yang menakjubkan karena salah menjawab pertanyaan anak kecil soal teleskop.
Kesalahan Bard itu membuat para investor dan pasar kecewa dan menilai Bard terlalu cepat diluncurkan tanpa ada pesiapan sedikitpun melawan ChatGPT. Dampaknya, nilai saham Google pun langsung anjlok seketika.
Tak mau dianggap produknya ciptaannya gagal, Sundar Pichai meminta semua karyawannya menghabiskan waktu dua hingga empat jam sehari untuk menguji Google Bard supaya hasilnya memuaskan dan akurat menjawab pertanyaan.
"Kami terus mencari masukan dari Googler untuk meningkatkan kecerdasan Bard," ungkap juru bicara Google dalam menanggapi email yang bocor itu kepada Gizmodo.
Tidak diketahui, apakah semua Googler (sebutan untuk karyawan Google) di seluruh dunia telah menerima perintah itu dan akan melakukannya. Apalagi Google telah memecat 12.000 karyawannya secara globalnya.
Komentar
Posting Komentar