Smartfren Alokasikan Rp 1,5 Triliun untuk Bangun BTS
Jakarta, Beritasatu.com - PT Smartfren Tbk (FREN) mengalokasikan sekitar Rp 1,5 triliun atau mencerminkan 50% dari total belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun 2023 sebesar Rp 3 triliun untuk pengembangan infrastruktur berupa 4.000 menara Based Tranceiver Station (BTS).
Direktur Smartfren Gisela Yenny Lesmana menjelaskan, mayoritas dari capex perseroan tahun ini akan dibelanjakan untuk mendanai kebutuhan infrastruktur. Sesuai rencana, Gisela menyebut, perseroan akan menambah sebanyak 4.000 BTS, bahkan bisa lebih dari jumlah tersebut.
“Jadi, untuk anggaran mayoritas memang untuk belanja infrastruktur dan jumlah tepatnya masih terus bergerak,” ungkap Gisela kepada Investor Daily
Menurutnya ketersediaan infrastruktur di lapangan sangatlah penting bagi operator telekomunikasi seperti FREN agar dapat menjalankan sisi operasionalnya. Karena itu, perseroan akan mengembangkan menara-menara BTS di area-area prioritas seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Caranya, Gisela menjelaskan, perseroan mengeksplor semua skema untuk penambahan menara BTS mulai dari pembangunan menara baru, sewa, dan akuisisi. Sayangnya, ia belum mau merinci lebih jauh perusahaan infrastruktur telekomunikasi mana yang akan digandeng.
“Ditunggu saja nanti ya. Untuk sekarang banyak informasi yang masih bersifat confidential, dan kami tidak bisa memberikan informasi sembarang kepada publik,” imbuhnya.
Kendati begitu, Gisela optimistis penambahan menara BTS akan bisa memberikan hasil kinerja yang nyata. Terlebih, prospek secara industri menunjukkan sinyal positif sehingga meningkatkan kepercayaan diri perseroan untuk bisa tumbuh di atas rata-rata industri.
“Hari ini saja, kami meluncurkan Smartfren 100% Untuk Indonesia di mana gerakan dan aksi nyata ini akan sangat membantu perseroan dan seluruh pelanggan Smartfren,” ujarnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Saat disinggung perihal proyek BTS Kominfo yang resmi dilanjutkan pemerintah meski sempat tersandung kasus korupsi, Gisela menegaskan bahwa FREN tidak berpartisipasi pada proyek tersebut. Namun, sebagai pengguna tentu pihaknya mendukung penuh program pemerintah.
“Kami sebagai pengguna saja. Apabila program tersebut terus berjalan, sebagai operator kami mendukung penuh karena untuk pemerataan internet memang membutuhkan sebaran infrastruktur yang baik,” ungkapnya.
Sebagai informasi, tahun ini Smartfren menyiapkan capex total sebesar Rp 3 triliun yang bersumber dari kas internal dan pembiayaan perbankan. Mengingat, pada awal tahun ini, perseroan telah mendapatkan kepercayaan dari beberapa bank ternama untuk menggalang pinjaman sindikasi.
“Jadi, tahun 2023 ini kami anggarkan perencanaan optimasi dan perluasan network di seluruh area layanan. Kami sudah mulai di Februari kemarin untuk beberapa kawasan di Jawa Timur seperti Tuban dan Bojonegoro," tandas Gisela.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar