Monday
4Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured Pilihan

Jadikan Indonesia Basis Elektrifikasi, Toyota Investasi Rp2,5 Triliun Produksi Yaris Cross Hybrid - inews

4 min read

 

Jadikan Indonesia Basis Elektrifikasi, Toyota Investasi Rp2,5 Triliun Produksi Yaris Cross Hybrid

inews.id
July 27, 2023

JAKARTA, iNews.id - Toyota menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi kendaraan listrik. Langkah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memproduksi Yaris Cross Hybrid memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor Toyota di Asia Pasifik.

Indonesia sendiri menjadi negara pertama yang dipercaya melakukan produksi lokal mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV) untuk model global, yaitu Kijang Innova Zenix HEV sejak 2022. Kemudian memproduksi Yaris Cross Hybrid di Karawang, Jawa Barat.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam mengatakan investasi untuk produksi Yaris Cross di Indonesia sebesar Rp2,5 triliun. Sementara target produksi Yaris Cross pada 2023 sebanyak 36.000 unit. Produksi Yaris Cross TMMIN semakin menunjukkan peningkatan level kapabilitas dan keunggulan industri manufaktur otomotif nasional.

"Tak hanya mesin hybrid 2NR-VEX dengan kapasitas 1.500 cc 4 silinder dan mesin gasoline 2NR-VE 1.500 cc 4 silinder Dual VVT-i yang diproduksi di pabrik TMMIN Karawang 3, baterai listrik Lithium-Ion untuk Yaris Cross HEV juga telah dirakit secara lokal di fasilitas manufaktur Toyota Indonesia, yaitu pabrik TMMIN Karawang 2," ujarnya di Pabrik TMMIN Karawang, Kamis (27/7/2023).

Ciri-ciri Akun Diblokir WhatsApp Secara Diam-diam | tempo Baca juga Ciri-ciri Akun Diblokir WhatsApp Secara Diam-diam | tempo

Bob Azam menuturkan keberhasilan TMMIN memproduksi secara lokal Yaris Cross merupakan bentuk kontribusi Toyota Indonesia terus meningkatkan kedalaman industri otomotif dalam negeri melalui keterlibatan perusahaan rantai pasok lokal yang jumlahnya makin bertambah.

Dia menuturkan, produksi dan ekspor Yaris Cross merupakan pembuktian sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk otomotif berteknologi tinggi dan berdaya saing global. Hal itu dapat terwujud karena Toyota Indonesia senantiasa memandang penting upaya peningkatan keterampilan dan keahlian SDM dalam membangun ekosistem yang andal untuk pengembangan industri EV ke depan, termasuk dalam pengembangan industri baterai.

Direktur Manufacturing TMMIN, I Nyoman Winaya mengatakan, dalam pengembangan Yaris Cross HEV, Toyota melibatkan hingga 12 supplier baru sehingga total terdapat 116 supplier yang turut menyumbangkan nilai kandungan lokal Yaris Cross hingga 80 persen.

"Kesuksesan memproduksi Yaris Cross dengan melibatkan para supplier makin meyakinkan Toyota Indonesia pengembangan dan penguatan industri otomotif nasional sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan serta menajamkan posisi dan potensi Indonesia dalam persaingan kendaraan elektrifikasi di tataran global," katanya.

Rekening Bank Nganggur 3 Bulan Bakal Dibekukan PPATK, Ini Alasannya - VivaBaca juga Rekening Bank Nganggur 3 Bulan Bakal Dibekukan PPATK, Ini Alasannya - Viva

Editor : Dani M Dahwilani

Follow Berita iNews di Google News

Produksi Yaris Cross Hybrid di Indonesia, Toyota kucurkan investasi Rp2,5 triliun dengan target 36.000 unit hingga akhir 2023.
Produksi Yaris Cross Hybrid di Indonesia, Toyota kucurkan investasi Rp2,5 triliun dengan target 36.000 unit hingga akhir 2023.

Sebagai basis ekspor, Toyota Indonesia menargetkan ekspor Yaris Cross versi bensin dan HEV lebih dari 22.000 unit ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Asia selama 2023. Ekspor Yaris Cross diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target sekitar 40.000 unit di 2025.

Diketahui, keberadaan Yaris Cross HEV bersama Kijang Innova Zenix HEV merupakan implementasi strategi multipathway yang diterapkan Toyota dalam mendukung dekarbonisasi global.

Melalui strategi multipathway, Toyota menegaskan komitmennya dalam netralitas karbon menuju NZE global di 2060 dengan menghadirkan beragam model kendaraan sebagai sarana mobilitas masyarakat, mulai dari kendaraan konvensional, kendaraan dengan bahan bakar bio (bio-fuel), serta kendaraan berteknologi elektrifikasi, yaitu HEV, Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Editor : Dani M Dahwilani

Follow Berita iNews di Google News

Komentar
Additional JS