Google dan Meta Blokir Konten Berita di Kanada Karena Disuruh Bayar
Suara Kalbar – Kanada tengah dihebohkan dengan langkah kompak yang diambil oleh dua raksasa teknologi, Google dan Meta (pemilik Facebook), yang memutuskan untuk memblokir konten berita di negara tersebut. Tindakan ini diambil sebagai tanggapan atas wacana pemerintah Kanada yang berencana untuk menerapkan Undang-Undang Media Online atau Online News Act, yang akan mewajibkan perusahaan teknologi membayar ke outlet media lokal ketika menyajikan berita.
Meta: Wacana UU baru di Kanada berdampak sampai 5 persen pengguna
Melansir dari Suara.com–Jaringan Suarakalbar.co.id, Minggu (30/7/2023), pihak petinggi Meta menilai bahwa akan timbul kerugian sebanyak 5 persen yang diproyeksikan lantaran para pengguna tak dapat mengakses berita secara gratis dan mudah.
Presiden Urusan Global Meta, Nick Klegg menegaskan pihaknya akan berhenti menanyangkan berita di Negeri Pecahan Es tersebut.
“Meta memutuskan untuk mengakhiri layanan berita melalui platform kami di Kanada. Instagram dan Facebook akan berhenti menanyangkan berita jika undang-undang tersebut disahkan,” tegas Klegg kala diwawancara oleh tabloid The Verge.
Google susul Meta blokir konten di Kanada
Undang-undang tersebut juga disambut dengan negatif oleh pihak Google.
Layaknya Meta, Google memutuskan untuk menghapus konten-konten berita melalui mesin pencarian konten di Kanada. Ternyata, langkah tersebut telah diujicobakan Google sejak Februari yang lalu.
Google akan menghapus tautan berita secara keseluruhan di laman pencarian mereka ketika undang-undang tersebut diteken secara resmi.
Pemerintah Kanada mencak-mencak
Pemerintah Kanada melalui Menteri Warisan, Pablo Rodriguez menyayangkan keputusan yang diambil Meta dan Google.
Rodriguez melalui keterangannya menegaskan seharusnya Meta dan Google mau berunding dengan media setempat terkait dengan aturan wajib pembayaran itu.
Rodriguez juga dibuat bingung media sebesar Meta dan Google enggan melakukan negosiasi dengan media setempat, alih-alih memutus akses platform mereka di Kanada.
Pemerintah Kanada juga sempat merasa terancam dengan ultimatum yang dilayangkan oleh Google dan Meta lantaran penduduk setempat tak bisa mengakses informasi berita dari kedua laman itu.
Meta juga dinilai tak adil lantaran memilih untuk memblokir layanannya ketimbang harus melakukan pemblokiran. Rodriguez juga menerangkan bahwa yang pemerintah inginkan adalah agar Meta mau bernegosiasi dengan media setempat agar tetap membuka akses layanan mereka.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Posting Komentar