Ingat Warning Google, Rekening Pengguna Gmail Bisa Terkuras - CNBC yang

 

Ingat Warning Google, Rekening Pengguna Gmail Bisa Terkuras

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Tech
Jumat, 18/08/2023 07:35 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku penipuan mencoba menguras uang korbannya lewat sejumlah layanan email, yakni Gmail dan Outlook. Ini terjadi lewat gambar yang dikirimkan melalui email dengan iming-iming hadiah.

Pakar keamanan siber memperingatkan pengguna dua layanan tersebut untuk tidak mengklik gambar tersebut. Menurut perusahaan solusi keamanan, Avanan, gambar itu bagian dari penipuan phishing.

Email yang masuk dibuat seolah berasal dari merek ternama. Dengan begitu bisa mengelabui pengguna untuk membuka situs web penipuan.

Korban akan diminta untuk mengisi survei. Namun saat bersamaan, para penipu akan mencoba mencuri data dan informasi keuangan dari para korban tersebut.

Pilihan Redaksi

Para penipu juga menggunakan trik yang berbeda. Yakni menyembunyikan link penipuan di balik gambar yang dikirimkan dalam email, dikutip dari The Sun, Jumat (18/8/2023).

Cara ini nampaknya untuk menghindari filter URL yang digunakan sebagian besar penyedia layanan email seperti Gmail dan Outlook.

Iming-iming hadiah itu juga cukup menggiurkan. Kabarnya korban dijanjikan akan diberikan kupon hadiah senilai US$1.000.

"Di balik gambar ada URL untuk mengunjungi sebuah halaman," kata blog Avanan.

"Sebagian besar email pemasaran berfungsi seperti itu. Akan ada gambar promosi yang terlihat bagus, dan tautannya akan mengarah ke halaman yang dimaksud," imbuhnya.

Peringatan ke semua pengguna Gmail

Pengguna layanan surat elektronik Gmail, wajib mengenali modus terbaru yang dilancarkan para hacker agar tak jadi mangsa.
Hal ini diungkap Google di blog resminya soal beberapa modus penipuan yang kerap terjadi di layanannya.

Salah satu penipuan sering terjadi melalui e-mail palsu dengan judul 'Online Reward Program' atau 'Penghargaan Program Online'.

Bagi pengguna Gmail, jangan buru-buru senang atau merasa beruntung, sebab e-mail tersebut dirancang untuk mencuri data Anda. Pesan palsu tersebut akan meyakinkan Anda bahwa perusahaan sudah berhasil melakukan pencarian sebanyak 18,25 miliar kali di Google.

Pencapaian itu berkat pengguna yang setidaknya sudah melakukan 10 juta kali pencarian. Biasanya bunyinya seperti ini: "Selamat, Anda adalah pengguna Google yang beruntung. Setiap 10 juta kali pencarian di seluruh dunia, kami akan mengirimkan hadiah tanda terima kasih. Anda adalah pengguna yang beruntung!"

Pilihan Redaksi

Bersamaan dengan pesan menggugah tersebut, e-mail palsu juga menyisipkan sebuah tautan (link). Jangan sampai Anda membuka link tersebut, karena itulah tujuan sebenarnya si pelaku kejahatan.

Hacker bisa langsung mengakses dan mencuri data pribadi Anda segera setelah Anda mengklik link tersebut. Pada dasarnya, jangan pernah membuka link yang mencurigakan di internet karena biasanya berisi malware atau virus pengintai.

Tidak hanya identitas yang dicuri, pelaku kejahatan juga dimungkinkan mencuri uang pengguna, dikutip dari Gizchina, Senin (15/5/2023).

Untuk itu, Google mengimbau pengguna agar terus waspada dengan jenis penipuan serupa.

Oleh karena itu, Google kini mengimbau semua pengguna untuk waspada terkait jenis penipuan serupa. Sama halnya dengan penipuan berbasis push-notification yang kerap muncul tiba-tiba dan menawarkan sejumlah hadiah. Google menegaskan pihaknya tidak pernah membagi-bagi hadiah dengan meminta informasi pribadi.

"Jadi, Anda tidak akan memenangi hadiah dengan mengisi survei atau memasukkan data pribadi. Tutup jendela notifikasi tersebut dan jangan memasukkan data personal Anda," kata Google.

3 Tips anti penipu online

Lebih lanjut, Google mengatakan ada 3 kunci utama yang harus diketahui pengguna agar tak tertipu oleh penipu online. Berikut selengkapnya.

  • Perhatikan secara saksama. Penipuan biasanya dirancang untuk menciptakan perasaan darurat bagi pengguna. Jangan langsung terbuai dan bertindak terburu-buru.
  • Lakukan riset. Ketika mendapat pesan yang mencurigakan, coba riset dan pikirkan kembali apakah penawaran yang diberikan masuk akal.
  • Jangan ikuti perintah, apalagi yang berkaitan dengan pemberian data pribadi. Tak ada perusahaan dengan kredibilitas tinggi yang akan meminta detil informasi pribadi dan pembayaran secara ujug-ujug.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)