OpenAI Luncurkan ChatGPT Enterprise, Chatbot AI untuk Perusahaan By BeritaSatu

 

OpenAI Luncurkan ChatGPT Enterprise, Chatbot AI untuk Perusahaan

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
August 14, 2023
Ilustrasi OpenAI.
Ilustrasi OpenAI.

California, Beritasatu.com - OpenAI meluncurkan ChatGPT Enterprise, versi bisnis dari chatbot AI, yang tersedia mulai Senin (28/8/2023). Harga berlangganan tidak diumumkan secara publik dan akan bergantung pada kasus penggunaan dan ukuran setiap perusahaan. Pengguna beta versi bisnis, antara lain Block, Canva, dan The Estée Lauder Cos.

COO OpenAI Brad Lightcap mengatakan ChatGPT Enterprise dalam pengembangan selama kurang dari setahun dan mendapat bantuan dari lebih dari 20 perusahaan dengan berbagai ukuran dan industri. ChatGPT Enterprise mencakup akses ke GPT-4 tanpa batasan penggunaan, dengan kinerja yang hingga dua kali lebih cepat dari versi sebelumnya, dan kredit application programming interface (API).

BACA JUGA

Awal tahun ini, investasi ekspansi Microsoft di OpenAI sebesar US$ 10 miliar menjadikannya investasi AI terbesar tahun ini, dan pada April, startup ini dilaporkan melakukan penjualan saham senilai US$ 300 juta dengan valuasi antara US$ 27 miliar- US$ 29 miliar, dengan investasi dari perusahaan, seperti Sequoia Capital dan Andreessen Horowitz.

Dua bulan setelah peluncuran ChatGPT pada November, jumlah pengguna aktif bulanan melebihi 100 juta, memecahkan rekor sebagai aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah. OpenAI mengeklaim lebih dari 80% dari perusahaan Fortune 500 memiliki tim yang aktif menggunakan ChatGPT.

Salah satu perbedaan utama antara ChatGPT Enterprise dan versi yang ditujukan untuk konsumen adalah kemampuan bagi klien untuk memasukkan data perusahaan guna melatih dan menyesuaikan ChatGPT sesuai dengan industri dan kasus penggunaan mereka sendiri, meskipun beberapa fitur tersebut belum tersedia pada peluncuran. Perusahaan juga berencana untuk memperkenalkan tier penggunaan lainnya, yang disebut ChatGPT Business, untuk tim-tim yang lebih kecil, tetapi belum menentukan jadwalnya.

"Kami tidak melatih AI menggunakan data atau percakapan bisnis Anda, dan model kami tidak belajar dari penggunaan Anda. Data percakapan klien akan dienkripsi baik. Namun, kami mencatat data agregat tentang bagaimana alat ini digunakan, termasuk metadata kinerja dan lainnya, seperti yang umumnya dilakukan," kata Lightcap kepada CNBC Internasional.

Peluncuran ChatGPT Enterprise datang ketika persaingan dalam perlombaan AI semakin panas di antara pemimpin chatbot seperti OpenAI, Microsoft, Google, dan Anthropic. Dalam upaya untuk mendorong konsumen mengadopsi AI generatif ke rutinitas harian mereka, raksasa teknologi berlomba-lomba meluncurkan chatbot dengan fitur-fitur baru.

Pada Mei, OpenAI meluncurkan aplikasi iOS-nya, diikuti oleh aplikasi Android pada Juli. Google secara teratur merilis pembaruan untuk chatbot Bard-nya, dan Microsoft juga melakukan hal serupa dengan Bing, memperkenalkan fitur-fitur seperti pencarian visual. Anthropic, startup AI yang didirikan oleh mantan eksekutif OpenAI, meluncurkan chatbot AI baru, Claude 2, pada Juli, beberapa bulan setelah mengumpulkan US$ 750 juta melalui dua putaran pendanaan.

Ketika ditanya bagaimana ChatGPT Enterprise dibandingkan dengan Bing Chat Enterprise milik Microsoft, seorang perwakilan OpenAI mengatakan bahwa keduanya berbeda, meskipun Microsoft memiliki investasi jumbo di OpenAI. "Ini adalah produk OpenAI yang independen dari Microsoft. Meskipun begitu, kami berharap produk kami dapat bekerja dengan alat lain, termasuk milik Microsoft. Pelanggan dapat memilih platform yang sesuai untuk bisnis mereka".

ChatGPT, seperti banyak model bahasa besar lainnya, mahal untuk dioperasikan. CEO OpenAI Sam Altman pada Desember mengatakan bahwa mengoperasikan layanan untuk 100 juta orang sebulan bisa menghabiskan jutaan dolar.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)