Ekonomi Digital ASEAN Rp 15 Kuadriliun, Jokowi Sebut Gunanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi yakin potensi ekonomi digital ASEAN masih besar. Bahkan, ekonomi digital negara-negara di Asia Tenggara bisa mencapai US$ 1 triliun (Rp 15,27 kuadriliun) pada 2030.
"Ekonomi digital di ASEAN tahun 2030 diperkirakan tumbuh ke US$ 1 triliun," kata Jokowi saat membuka ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, Selasa (5/9/2023).
Oleh karena itu, Jokowi mengajak negara-negara anggota ASEAN terus memperkuat inovasi digital untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif dan UMKM.
"Adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM," kata Jokowi.
Transformasi digital yang inklusif adalah salah satu dari empat agenda utama dalam AIPF yang digelar bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023. Agenda lainnya adalah sektor keuangan yang berkelanjutan, infrastruktur hijau, dan ekonomi kreatif.
Dalam ASEAN Economic Community Council (AECC) Minggu, 3 September 2023, menteri negara-negara ASEAN telah menetapkan panduan negosiasi DEFA, termasuk proses, jangka waktu, dan bidang kesepakatan.
DEFA akan mencakup sembilan elemen penting dalam ekonomi digital yaitu perdagangan digital, ecommerce lintas-perbatasan, keamanan siber, identitas digital, pembayaran digital, aliran data lintas perbatasan, dan topik tambahan.
Dalam laporan e-Conomy SEA 2022, ekonomi digital Asia Tenggara tahun 2025 mendatang diperkirakan mencapai US$330 miliar. Namun angka tersebut sebenarnya turun dari laporan sebelumnya yakni US$363 miliar.
Komentar
Posting Komentar