Ini Bahaya Teknologi Fast Charging untuk Kesehatan Baterai Ponsel By BeritaSatu

 

Ini Bahaya Teknologi Fast Charging untuk Kesehatan Baterai Ponsel

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 6, 2023
Ilustrasi baterai iphone.
Ilustrasi baterai iphone.

Jakarta, Beritasatu.com - Teknologi fast charging atau kecepatan pengisian daya ponsel telah mencapai level baru yang mengesankan. Di balik kelebihannya itu, teknologi fast charging juga bisa berbahaya, terutama apabila digunakan di perangkat lama yang tidak mendukung teknologi tersebut.

Dilansir dari Straits Times, Rabu (6/9/2023), saat ini banyak ponsel yang dapat diisi dayanya dari 0% hingga 100% dalam waktu hanya 25 menit. Ponsel andalan dari Oppo, Honor, dan OnePlus, yang semuanya berasal dari Tiongkok, dilengkapi dengan teknologi pengisi daya ultra-cepat 100 watt terbaru. Dengan teknologi ini, pengisian daya penuh hanya membutuhkan waktu 25 menit.

Perbedaan dalam tingkat watt pengisi daya mengindikasikan seberapa besar arus listrik yang disalurkan ke ponsel. Semakin tinggi watt-nya, semakin besar energi yang disalurkan, dan semakin cepat pengisian daya ponsel tersebut.

Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy S23, Google Pixel 7, dan Apple iPhone 14 umumnya menggunakan pengisi daya 20 watt hingga 45 watt, yang memerlukan lebih dari satu jam untuk mencapai daya terisi penuh yang sama. Contohnya, pengisi daya standar untuk iPhone memiliki kekuatan 20 watt dan akan mengisi daya perangkat dalam waktu sekitar 90 menit.

Salah satu ponsel terbaru dengan teknologi pengisian daya cepat adalah Oppo Reno10 Pro+ dengan teknologi SuperVooc Flash Charge 100 watt. Ponsel ini dapat mengisi daya penuh dalam waktu sekitar 20 menit. Ponsel-ponsel lain seperti Oppo Find X6, Honor Magic4 Pro, dan OnePlus 11 juga dilengkapi dengan pengisi daya cepat 100 watt yang serupa.

Inovasi dalam teknologi ini melibatkan perangkat lunak pada chipset SuperVooc terbaru, yang dapat melindungi baterai dari arus listrik yang tinggi dengan aman. Hal ini memungkinkan baterai lithium-ion untuk menerima arus listrik dalam jumlah besar tanpa risiko yang biasanya terjadi pada baterai yang lebih besar.

Perusahaan seperti OnePlus juga menggunakan perangkat lunak untuk mengatur aliran arus listrik saat baterai hampir penuh, untuk mencegah pengisian daya yang berlebihan dan panas berlebih atau overheating.

Di sinilah permasalahannya. Tidak semua perangkat memiliki perangkat lunak yang mampu mengendalikan arus untuk mencegah overheating. Penggunaan kabel adaptor dengan teknologi fast charging di perangkat lama yang tidak mendukung teknologi tersebut bisa menyebabkan baterai cepat rusak. Jadi sebaiknya gunakan adaptor dan kabel bawaan yang disertakan dalam kemasan atau kardus handphone saat pembelian.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)