Kapitalisasi Pasar Aset Kripto Turun, Bitcoin dan Ethereum Menguat By BeritaSatu

 

Kapitalisasi Pasar Aset Kripto Turun, Bitcoin dan Ethereum Menguat

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 15, 2023
Ilustrasi aset kripto cryptocurrency Ethereum.
Ilustrasi aset kripto cryptocurrency Ethereum.

Jakarta, Beritasatu.com - Kapitalsiasi pasar aset kripto turun dalam 24 jam terakhir, walaupun Bitcoin, Ethereum, dan Binance kompak menguat. Pelaku pasar tengah menanti pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 19-20 September mendatang.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Sabtu (16/9/2023) pagi, kapitalisasi pasar aset kripto global turun tipis 0,06% menjadi US$ 1,05 triliun. Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 0,45% ke level US$ 26.744,64 per koin atau setara Rp 410,98 juta.

Penguatan juga terjadi pada Ethereum (ETH) yang terkerek 1% menjadi US$ 1.647,60 per koin, dan Binance (BNB) juga naik 0,74% ke level US$ 214,44 per koin.

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur menjelaskan, para pelaku pasar saat ini sedang mengantisipasi kemungkinan the Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan 19-20 September mendatang. Menurut CME FED Watch, meskipun data inflasi di atas ekspektasi, kemungkinan tidak ada kenaikan suku bunga. “Kenaikan suku bunga dapat berdampak pada pasar kripto dan aset berisiko lainnya. Meski inflasi sejak Juni turun signifikan tetapu berada di atas target tahunan The Fed sebesar 2%,” tambah Fyqieh.

Saat ini, Fyqieh menilai, sikap investor cenderung ke arah akumulasi.

Dari analisis teknikal, Fyqieh menjelaskan, saat ini Bitcoin berusaha untuk keluar dari zona merah yang telah berlangsung sejak awal Agustus 2023. Jika berhasil keluar dari zona ini, Bitcoin akan mengalami kenaikan sementara menuju level US$ 28.200 sebelum menghadapi potensi penurunan kembali akibat kurangnya sentimen positif.

“Level resistensi terdekat saat ini berada di sekitar US$ 26.755. Namun, BTC terus menguji batas garis tren karena investor merespons harapan Tesla untuk menerima kembali Bitcoin, yang telah membantu meredakan kekhawatiran terkait kemungkinan resesi ekonomi di AS,” kata Fyqieh.

Lebih lanjut Fyqieh mengatakan, jika Bitcoin berhasil menembus di atas level resistensi US$ 26.755, bisa menuju ke level US$ 28.000. Meski demikian, sentimen bearish masih cukup kuat dan dapat menarik Bitcoin kembali ke US$ 25.506. “Perlu diingat bahwa BTC sudah mulai memasuki wilayah overbought (jenuh beli),” tegasnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)