NASA Bawa 'Oleh-oleh' Puing Asteorid ke Bumi, Seberapa Besar? - detik edu

 

NASA Bawa 'Oleh-oleh' Puing Asteorid ke Bumi, Seberapa Besar?

Nimas Ayu - detikEdu
Sabtu, 23 Sep 2023 07:00 WIB
Asteroid Benu
Foto: NASA/Asteroid Bennu
Jakarta - Pesawat ruang angkasa NASA ,Osiris-Rex akan terbang melewati Bumi dan menjatuhkan puing asteroid yang diambil dari asteroid Bennu pada hari Minggu (24/9/2023) mendatang. Puing asteroid akan diterjunkan ke gurun Utah, ketika pesawat ruang angkasa ini meluncur bertemu dengan asteroid lain.

Diketahui, ini merupakan pencapaian yang ditunggu oleh para ilmuwan setelah pencarian asteroid selama tujuh tahun. Pendaratan ini menjadi akhir dari perjalanan yang telah ditempuh sejauh 6,2 miliar kilometer yang ditandai dengan bertemu asteroid kaya akan karbon, yaitu Bennu.

"Saya merasa momen ini membuat jantung berdebar dan dalam satu masa hidup saya mungkin telah mencapai batas kemampuan saya," jelas Dante Lauretta, ilmuwan dalam misi ini dari Universitas Arizona dikutip dari laman Phys.org.

Baca juga:

Puing Asteroid Seberat 250 Gram

Nantinya, para ilmuwan di Bumi diperkirakan akan menerima sekitar setengah pon atau 250 gram kerikil dan debu dari asteroid Bennu. Jumlah tersebut lebih banyak daripada puingan asteroid lain yang pernah dibawa oleh Jepang.

Untuk saat ini belum ada negara yang berhasil menemukan potongan asteroid yang mampu menjadi kapsul waktu saksi pembentukan awal tata surya.

Sebagai informasi, asteroid Bennu ditemukan pada tahun 1999 dan diyakini sebagai sisa asteroid yang jauh lebih besar dan bertabrakan dengan batuan luar angkasa lainnya. Lebar Bennu sekitar setengah kilometer dengan tingginya mencapai setinggi bangunan Empire State Building.

Bennu memiliki permukaan berwarna hitam dan struktur kasar dipenuhi batuan besar. Bennu berbentuk bulat seperti gasing yang berputar mengorbit Matahari setiap 14 bulan setiap 4 jam. Para ilmuwan yakin Bennu menyimpan sisa pembentukan tata surya dari 4,5 miliar tahun lalu.

Perjalanan Panjang Berburu Asteroid

Misi berburu asteroid melalui Osiris-Rex diketahui telah menelan biaya hingga $1 miliar pada tahun 2016. Pesawat pemburu tersebut tiba di Bennu pada tahun 2018 dan menghabiskan dua tahun dengan terbang mengelilingi batuan untuk mencari tempat terbaik dalam mengambil sampel.

Kemudian tiga tahun yang lalu, pesawat ruang angkasa itu menukik dan menjangkau permukaan asteroid lalu menyedot debu serta kerikilnya dengan tongkat vakum setinggi 3 meter.

Ketika sampel tersebut melayang ke luar angkasa, Lauretta dan timnya bergegas memasukkan sisa material ke dalam kapsul. Namun, untuk jumlah pasti yang didapatkan itu belum diketahui.

Nantinya, direncanakan Osiris-Rex akan melepaskan kapsul berisi sampel asteroid dari ketinggian 100.000 kilometer.

Kapsul sampel selebar 81 sentimeter dengan tinggi 50 sentimeter tersebut akan mencapai atmosfer dengan kecepatan 27.650 mph, selama 13 menit terakhir sisa penurunan.

Parasut utama akan memperlambat kecepatan pada jarak 1,6 kilometer dengan pendaratan ringan pada kecepatan 11 mph. Setelah mendarat dengan aman, maka kapsul akan dibawa ke laboratorium darurat dekat lokasi dengan helikopter.

Baru pada pagi esoknya, sebuah pesawat akan membawa kapsul ke Houston, tempat Johnson Space Center milik NASA.

Proses Penelitian Puing Asteroid Dilakukan Secara Steril

Menurut Kevin Righter, kurator NASA, puing-puing dari Bennu akan diberi pembatas agar tidak terkontaminasi dengan koleksi laboratorium Johnson lainnya.

Sampel asteroid akan ditangani dalam glovebox pembersih nitrogen oleh staf yang mengenakan pakain steril dari ujung kepala hingga kaki. NASA berencana akan mengungkapkan penemuan ini pada 11 Oktober mendatang.

Sebagai informasi tambahan, laboratorium lainnya yaitu gedung 31 saat ini sudah menampung bebatuan bulan yang dibawa oleh Apollo tahun 1969 hingga 1972, debu komet, dan bintik angin Matahari pada dua misi sebelumnya, serta meteorit Mars dari Antartika.

Pengambilan sampel asteroid Bennu ini adalah kali ketiga NASA mengumpulkan sampel dari luar angkasa.

Baca juga:




Simak Video "Fenomena Hujan Meteor Perseid di Langit Balkan"



(faz/faz)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)