NASA Bayar Rp13 Miliar untuk Bersihkan Sampah Luar Angkasa
JAKARTA - NASA berani membayar mahal sebuah perusahaan untuk membersihkan sampah luar angkasa lantaran sangat berbahaya. Disebutkan lembaga tersebut siap menggelontorkan dana hingga USD850.000 atau sekitar Rp13 miliar.
Kontrak tersebut didapat TransAstra dari NASA. “Ini seperti memungut sampah di pinggir jalan raya. Hanya saja jauh lebih kompleks dan mahal,” kata Joel C. Sercel, pendiri dan CEO TransAstra dikutip dari Business Insider, Senin (25/9/2023).
Selain merusak lingkungan, sampah luar angkasa adalah salah satu bahaya terbesar yang dihadapi astronot di orbit rendah Bumi saat ini.
Badan Antariksa Eropa memperkirakan lebih dari 330 juta keping sampah luar angkasa mengelilingi bumi. Puing-puing luar angkasa dapat mencapai kecepatan hingga 17.500 mph dan menimbulkan risiko bagi astronot, pesawat ulang-alik, dan satelit.
TransAstra telah mengembangkan kantong penangkap sampah di luar angkasa. Kantong ini awalnya dikembangkan untuk menangkap asteroid yang, di masa depan, dapat ditambang untuk mendapatkan unsur langka.
Namun, semakin Sercel dan timnya meneliti penambangan asteroid , mereka semakin sadar tentang masalah sampah luar angkasa. “Dan kami pikir ini adalah solusi yang sangat baik untuk membersihkan puing-puing orbital,” kata Sercel.
Rencana TransAstra adalah menggunakan tas yang ditempelkan pada pesawat ruang angkasa kecil yang dapat terbang bersama sampah luar angkasa di orbit rendah Bumi.
Setelah berada di posisinya, pesawat itu membuka tasnya dan menutup sampah luar angkasa, lalu memasukkannya. Untuk mencegah tas robek, TransAstra sedang menguji tas berbahan Kevlar dan bahan kuat lainnya yang terbukti di luar angkasa.
Komentar
Posting Komentar