Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home BNPT Featured Pilihan Radikalisme Terorisme

    Tahun Politik, BNPT: Waspadai Radikalisme dan Terorisme Menyusup ke Parpol By BeritaSatu

    2 min read

    Tahun Politik, BNPT: Waspadai Radikalisme dan Terorisme Menyusup ke Parpol

    By BeritaSatu.com
    beritasatu.com
    September 27, 2023
    Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT, Irfan Idris saat menjadi pembicara dalam workshop nasional “Malaysia-Indonesia in Countering Radicalism, Extremism and Terrorism Through Digital Media” di The Sunan Hotel Solo, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu 27 September 2023.
    Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT, Irfan Idris saat menjadi pembicara dalam workshop nasional “Malaysia-Indonesia in Countering Radicalism, Extremism and Terrorism Through Digital Media” di The Sunan Hotel Solo, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu 27 September 2023.

    Solo, Beritasatu.com - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris mengatakan, perlunya mewaspadai upaya penyusupan radikalisme dan terorisme pada tahun politik seperti saat ini, khususnya melalui partai politik (parpol).

    “Memang BNPT tidak menangani urusan partai, tetapi selalu kita ajak masyarakat kalau misalnya dia tidak masuk partai, tetapi mau berpartai harus berhati-hati. Kalau ada partai berkolaborasi dengan partai lain, hati-hati. Jangan satu simbol dikatakan ini yang paling benar, ini yang sangat agamis. Karena teroris juga sudah tidak menggunakan simbol-simbol tertentu seperti dahulu,” ujarnya seusai menjadi pembicara dalam workshop masional “Malaysia-Indonesia in Countering Radicalism, Extremism and Terrorism Through Digital Media” di The Sunan Hotel Solo, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/9/2023).

    Masyarakat, lanjutnya, juga harus berhati-hati dan lebih jeli dalam menerima narasi yang mengandung atau mengarah ke perpecahan. Karena saat ini, menurut Irfan, banyak narasi-narasi yang menggunakan istilah-istilah yang indah dilihat dan dibaca tetapi isinya berbahaya.

    “Narasi yang dilihat indah tetapi ujungnya berbahaya, tujuannya menghancurkan meski di awalnya seolah-olah mempersatukan, seolah-olah mengangkat budaya Indonesia tetapi sebenarnya bukan itu tujuannya. Karena itu, jangan mudah terpancing narasi-narasi yang beredar di tahun politik dan pemilu mendatang,” ujarnya.

    Irfan mengatakan, BNPT selalu mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan, menghindari narasi-narasi yang provokatif. Apalagi narasi yang bisa merusak kebersamaan dan keutuhan berbangsa.

    “Ini pesta demokrasinya sejenak, tetapi dampaknya panjang. Karena itu, ini waktunya kita untuk memperbaiki cara kita bernegara. Jangan mudah terpancing, harus saring dulu baru sharing. Saat ini yang jadi masalah itu kan sebenarnya banyak orang suka sharing-sharing tetapi tidak tahu sumbernya dan hanya didapat dari medsos. Ini yang harus diubah,” paparnya.

    “Makanya kami mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh seni, tokoh budaya untuk media sosial membanjiri dunia ini dengan narasi-narasi yang membumi. Narasi-narasi kearifan lokal yang mempersatukan agar jangan mudah terpancing,” tutupnya.

    Komentar
    Additional JS