Amazon PHK Karyawan Divisi Alexa - CNN Indonesia

Amazon PHK Karyawan Divisi Alexa

CNN Indonesia
Senin, 20 Nov 2023 12:18 WIB
Amazon mem-PHK karyawan divisi Alexa lantaran kalah saing dengan kecerdasan buatan generatif.
Amazon mem-PHK karyawan divisi Alexa lantaran kalah saing dengan kecerdasan buatan generatif. (Johannes EISELE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amazon mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHKkaryawan di divisi Alexa. Info PHK karyawan ini diumumkan Jumat (17/11) kemarin.

Kepada Reuters, seorang sumber di internal perusahaan menyebut PHK ini berdampak pada ratusan karyawan di Alexa. Namun ia tak merinci berapa persisnya yang dirumahkan.

Perusahaan beralasan pemangkasan karyawan unit asisten suara ini dilakukan lantaran adanya pergeseran prioritas bisnis dan fokus yang lebih besar pada kecerdasan buatan generatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengubah beberapa upaya agar lebih selaras dengan prioritas bisnis kami, dan apa yang kami tahu paling penting bagi pelanggan, termasuk memaksimalkan sumber daya dan upaya kami yang berfokus pada AI generatif," kata wakil presiden Alexa dan Fire TV Daniel Rausch melalui e-mail kepada karyawan.

Lihat Juga :

Alexa adalah asisten suara yang dapat digunakan untuk mengatur timer, menanyakan pertanyaan pencarian, memutar musik hingga sebagai hub otomatisasi rumah.

Amazon telah mundur di berbagai divisi bulan ini, termasuk divisi musik dan game serta beberapa peran sumber daya manusia.

Sejak September, Reuters melaporkan semangat kerja di divisi perangkat mulai menurun gara-gara khawatir produknya dinilai lemah. Alexa, yang kini berusia hampir satu dekade, dianggap gagal mengimbangi era kecerdasan buatan generatif.

Amazon mengatakan bisnis perangkat dan layanannya tidak menguntungkan, meski tidak memberikan angkanya. Produk asisten suara Amazon ini bersaing dengan penawaran dari Alphabet (GOOGL.O) dan Apple (AAPL.O).

Amazon telah memangkas lebih dari 27 ribu pekerja selama setahun terakhir, sebagai bagian dari gelombang PHK di bidang teknologi di Amerika Serikat (AS), setelah industri tersebut mempekerjakan banyak orang selama pandemi.

(pta)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin