Diretas Lockbit, Boeing Jamin Penerbangan Tetap Aman
Penulis: Faisal Maliki Baskoro | Editor: FMB
Virginia, Beritasatu.com - Data internal dari Boeing, produsen pesawar dan salah satu kontraktor pertahanan dan antariksa terbesar di dunia, dibocorkan secara daring oleh kelompok kejahatan siber Lockbit. Lockbit dikenal karena memeras korban dengan mencuri dan mengancam akan menyebar data di dunia maya.
Para peretas sebelumnya telah mengumumkan pada bulan Oktober bahwa mereka telah memperoleh data sensitif dari raksasa kedirgantaraan ini dan akan mengunggahnya di internet jika Boeing tidak membayar tebusan pada 2 November. Menurut situs web Lockbit, data dari Boeing diterbitkan pada Jumat (10/11/2023).
Boeing telah mengonfirmasi bahwa sebagian data dari bisnis suku cadang dan distribusinya diretas. Perusahaan mengakui bahwa seorang kriminal ransomware telah menyebarkan informasi yang diduga diambil dari sistem Boeing. Boeing sedang menyelidiki insiden ini dan akan tetap berkomunikasi dengan penegak hukum, otoritas regulasi, dan pihak yang mungkin terdampak, sesuai dengan kebijakan yang sesuai.
Boeing menekankan keyakinannya bahwa peristiwa ini tidak membahayakan pesawat atau keamanan penerbangan. Namun, perusahaan enggan berkomentar apakah data pertahanan atau sensitif lainnya telah diperoleh oleh kelompok Lockbit.
Ransomware Lockbit, yang pertama kali muncul di forum kejahatan siber berbahasa Rusia pada Januari 2020, telah terdeteksi di seluruh dunia. Perusahaan keamanan siber Trend Micro mencatat bahwa organisasi di Amerika Serikat, India, dan Brasil termasuk dalam sasaran umum kelompok ini. Kelompok ini diakui sebagai salah satu kelompok kejahatan terorganisir paling profesional di dunia kejahatan siber.
Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur Amerika Serikat (CISA) menyebutkan kelompok ini telah menyerang 1.700 organisasi di Amerika Serikat. Insiden ini terjadi segera setelah cabang Amerika Serikat dari bank Tiongkok ICBC mengalami serangan ransomware yang mengganggu perdagangan di pasar obligasi Amerika Serikat pada hari Kamis.
Meskipun sejumlah ahli ransomware dan analis menyebutkan bahwa Lockbit diduga berada di balik serangan Boeing, halaman dark web kelompok tersebut, tempat biasanya mereka mem-posting nama korban, tidak menyebutkan ICBC. Kejadian ini menambah kekhawatiran terhadap tantangan keamanan siber yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar secara global.
Komentar
Posting Komentar