AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Surabaya yang Diklaim Bantu Produksi Drone Iran - Liputan 6

 

AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Surabaya yang Diklaim Bantu Produksi Drone Iran

Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Advertisement

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat memberikan sanksi kepada 10 entitas dan empat individu yang berlokasi di Iran, Malaysia, Hong Kong, dan termasuk Indonesia lantaran dianggap membantu produksi drone Iran.

Perusahaan bernama Surabaya Hobby yang berbasis di Indonesia dikenai sanksi karena diduga membantu pengiriman setidaknya 100 mesin motor servo yang ditujukan ke Perusahaan Pishgam Electronic Safeh di Iran.

Advertisement

Agung Surya Dewanto, pemilik Surabaya Hobby juga diberi sanksi individu atas koordinasi pengirimannya, kata departemen di AS.

Washington menuduh ada keterlibatan sejumlah pihak dalam jaringan yang memfasilitasi pengadaan komponen senilai ratusan ribu dolar untuk produksi drone Iran.

Drone Iran ini digunakan kelompok teror di Timur Tengah dan Rusia untuk menyerang Ukraina, dikutip dari laman Benar News, Rabu (17/1/2024).

Selain ke pengusaha dan perusahaan asal Surabaya, AS juga mengeluarkan sanksi untuk Hossein Hatefi Ardakani yang selama ini dianggap membantu proses produksi drone jenis Shahed.

Drone tersebut bisa membawa hulu ledak internal dan dapat menghancurkan dirinya sendiri jika terkena benturan, kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

“Amerika Serikat melalui koordinasi yang erat dengan sekutu dan mitra akan terus menggunakan seluruh alat dan otoritas kami guna menemukan jaringan pengadaan barang ilegal ini, serta meminta pertanggungjawaban individu dan entitas yang berupaya mendukung mereka,” kata Sekretaris bidang Terorisme dan Intelijen Keuangan AS Brian Nelson.

Sementara entitas Malaysia yang diberi sanksi oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan adalah Arta Wave, Integrated Scientific Microwave Technology, Nava Hobbies, dan Skyline Advanced Technologies.

2 dari 3 halaman

AS Tuduh Iran Bantu Rusia Bangun Pabrik

Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar saat pengembalian lonceng Balangiga dari pemerintah AS ke Filipina di Pasay, Manila, Selasa (11/12). Lonceng Balangiga dihormati oleh orang Filipina sebagai simbol kebanggaan nasional. (AP Photo/Bullit Marquez)
Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar saat pengembalian lonceng Balangiga dari pemerintah AS ke Filipina di Pasay, Manila, Selasa (11/12). Lonceng Balangiga dihormati oleh orang Filipina sebagai simbol kebanggaan nasional. (AP Photo/Bullit Marquez)

Amerika Serikat (AS) menuduh pemerintah Iran membantu Rusia membangun pabrik pembuatan drone di dekat Moskow. Tuduhan ini menandai babak baru dalam eskalasi ketegangan AS dengan Rusia-Iran pada sektor pertahanan.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat 9 Juni 2023, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengutip temuan intelijen AS, mengindikasikan Iran telah memberikan dukungan material untuk pabrik yang dapat beroperasi pada awal tahun depan.

AS juga menuduh bahwa Iran telah mengirim ratusan drone alias pesawat tak berawak (UAV) ke Rusia untuk digunakan dalam perang dengan Ukraina, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (10/6/2023).

"Rusia telah menggunakan UAV Iran dalam beberapa pekan terakhir untuk menyerang Kyiv dan meneror penduduk Ukraina, dan kemitraan militer Rusia-Iran tampaknya semakin erat," kata Kirby.

"Kami juga prihatin bahwa Rusia bekerja sama dengan Iran untuk memproduksi UAV Iran dari dalam Rusia."

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden, pendukung terpenting Ukraina, sebelumnya menuduh bahwa Iran dan Rusia sedang mendiskusikan kemungkinan mendirikan industri perakitan drone di dalam Rusia.

Kirby mengatakan bahwa para pejabat intelijen AS sekarang percaya bahwa pabrik sedang didirikan di zona ekonomi khusus Alabuga, beberapa ratus mil sebelah timur Moskow.

Rusia dan Iran memang telah memperkuat kemitraan mereka dalam beberapa tahun terakhir, meningkatkan penjualan senjata dan mengeksplorasi cara-cara untuk mengalahkan upaya pimpinan AS untuk mengisolasi kedua negara secara ekonomi.

Advertisement

3 dari 3 halaman

Bantahan Rusia

Ilustrasi Rusia dan Bendera Rusia (AP PHOTO/Alexander Zemlianichenko)

Namun Rusia membantah menggunakan drone buatan Iran di Ukraina. Iran, pada bagiannya, telah mengakui mengirim drone ke Rusia tetapi mengatakan pihaknya melakukan itu sebelum invasi Rusia yang dikutuk secara luas pada Februari 2022.

Namun demikian, AS menuduh Iran terlibat dalam invasi Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan menelantarkan hampir 14 juta orang, menurut PBB.

Kirby menuduh bahwa Iran terus mengirim drone ke Rusia, mengirimkannya melintasi Laut Kaspia ke pelabuhan Makhachkala Rusia. Pemerintahan Biden sebelumnya telah memberikan sanksi kepada perusahaan pertahanan Iran yang terlibat dalam produksi drone.

Baca Juga

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)