Duolingo PHK Karyawan Kontrak Gara-gara AI

Duolingo melakukan PHK terhadap sekitar 10 persen pekerja kontraknya. Pasalnya, perusahaan penyedia aplikasi teknologi pendidikan tersebut semakin bergantung pada kecerdasan buatan (AI).
Dilansir CNN, Selasa (9/1), kendati tidak semua PHK disebabkan oleh teknologi, perusahaan melepaskan beberapa pekerja kontrak pada akhir 2023 untuk memberi ruang bagi perubahan terkait AI dalam cara konten dibuat dan dibagikan.
Perusahaan mengatakan tidak ada karyawan tetap yang terlibat dalam PHK tersebut dan mereka berusaha mencari peran alternatif bagi semua karyawan yang diberhentikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tutor bahasa virtual itu memiliki 24,2 juta pengguna aktif harian, 5,8 juta pelanggan berbayar, dan lebih dari 100 kursus yang tersedia.
Perusahaan yang berbasis di Pittsburgh, Pennsylvania, AS ini proaktif dalam menambahkan AI ke platformnya, menciptakan tingkat langganan baru yang dijuluki "Duolingo Max" pada Maret yang menggabungkan model bahasa canggih OpenAI GPT-4 untuk menambahkan fitur-fitur bertenaga AI yang mencakup percakapan penuh dengan chatbot untuk melatih keterampilan dan mendapatkan penjelasan yang dihasilkan AI tentang mengapa suatu jawaban benar atau salah.
"AI Generatif mempercepat pekerjaan kami dengan membantu kami membuat konten baru secara jauh lebih cepat," tulis CEO Luis von Ahn dalam surat kepada pemegang saham November lalu.
Setelah PHK tersebut, Duolingo mengatakan AI akan semakin banyak digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti membuat kalimat untuk kursus, membuat daftar terjemahan yang dapat diterima, dan meninjau laporan kesalahan pengguna untuk memperbaiki kesalahan lebih cepat.
Namun, perusahaan masih menggunakan manusia untuk memeriksa pekerjaan yang diselesaikan dengan AI.
FOTO: Potret Toko Buku Gunung Agung Jelang Ditutup Akhir Tahun










"Kami tidak menukar keahlian manusia dengan AI," kata perusahaan itu kepada CNN. "AI adalah alat yang kami gunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menambahkan konten baru, dan meningkatkan kursus kami dengan lebih cepat sehingga kami dapat terus mengajar ke tingkat kemahiran yang lebih tinggi."
Duolingo hanya satu dari sejumlah perusahaan yang memutuskan untuk mengurangi karyawan dan mengalihkan pekerjaan kepada AI.
Berdasarkan laporan Resume Builder pada November lalu, 37 persen perusahaan yang disurvei mengatakan AI menggantikan pekerja pada 2023. Ke depan, 44 persen mengatakan teknologi tersebut akan menyebabkan PHK pada 2024.
Pada akhir April lalu, layanan penyimpanan file Dropbox mengatakan pihaknya memangkas sekitar 16 persen tenaga kerjanya, atau sekitar 500 orang, karena melihat perkembangan AI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar