Jangan Tunda Beli, Pasalnya Juni Mendatang Harga Smartphone Bakalan Naik! - Selular ID - Opsitek

Informasi Teknologi Pilihan

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jangan Tunda Beli, Pasalnya Juni Mendatang Harga Smartphone Bakalan Naik! - Selular ID

Share This

 

Jangan Tunda Beli, Pasalnya Juni Mendatang Harga Smartphone Bakalan Naik!

Penulis : Uday Rayana

Selular.ID – Jika Anda tengah mempertimbangkan untuk mengganti smartphone, sebaiknya jangan berfikir terlalu lama.

Pasalnya, harga ponsel pintar kemungkinan akan menjadi lebih mahal mulai kuartal Juni 2024. Menurut para eksekutif industri, kenaikan harga smartphone tak dapat dihindari karena melonjaknya harga chip memori dan penguatan mata uang China, Yuan.

Namun, pemotongan bea masuk impor suku cadang ponsel baru-baru ini, yang diumumkan sebelum anggaran sementara, mungkin dapat mengimbangi kenaikan harga tersebut.

Tercatat Harga DRAM (chip memori) terus meningkat, dengan pemasok utama Samsung dan Micron diperkirakan akan menerapkan kenaikan harga sebesar 15-20% pada kuartal I-2024 (Maret).

Kenaikan harga ini terutama disebabkan oleh semakin ketatnya pasokan DRAM yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan akan kecerdasan buatan dan komputasi berkinerja tinggi, serta pemulihan pasar ponsel pintar dan PC.

Peneliti pasar TrendForce melaporkan bahwa perkiraan kenaikan harga kontrak untuk produk dengan persediaan melimpah, seperti LPDDR4X atau produk dari proses manufaktur lama, akan berkisar 3-8% pada kuartal tersebut.

Sebaliknya, LPDDR5(X) diperkirakan akan menghadapi pasokan yang lebih terbatas, yang mengakibatkan proyeksi kenaikan harga kontrak sebesar 5-10%.

Meskipun dampak kenaikan harga mungkin tidak langsung terlihat pada kuartal Maret, dampaknya diperkirakan akan mulai terasa pada kuartal berikutnya dan seterusnya.

Pasalnya, sebagian besar vendor ponsel pintar saat ini memiliki persediaan komponen yang cukup untuk memenuhi permintaan pada kuartal mendatang.

TONTON JUGA: 

Di sisi lain, pemotongan bea masuk suku cadang ponsel baru-baru ini dapat membantu menetralisir sebagian kenaikan harga, sehingga memberikan keringanan bagi merek ponsel pintar.

Namun, para eksekutif industri masih memperkirakan lonjakan harga memori sekitar 10-15% karena tingginya permintaan pada minggu ketiga Februari hingga minggu pertama Maret.

Akibatnya, vendor-vendor ponsel pintar mungkin perlu menaikkan harga untuk mengimbangi kenaikan biaya yang terjadi.

Selain itu, merek ponsel pintar di India telah beralih melakukan transaksi langsung dengan produsen komponen Tiongkok dalam mata uang yuan, dibandingkan mengandalkan nilai tukar dolar seperti sebelumnya.

Pergeseran ini dipengaruhi oleh pemulihan yuan, yang telah meningkat sebesar 6,7% dari level terendah ₹11,32 pada Juni 2023 menjadi ₹12,08 pada Desember 2023. Penguatan mata uang China itu, berdampak buruk pada merek-merek yang mengimpor suku cadang Tiongkok.

Kesimpulannya, kombinasi kenaikan harga chip memori dan penguatan yuan Tiongkok diperkirakan akan berkontribusi pada harga ponsel pintar yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, pemotongan bea masuk baru-baru ini dan perubahan dalam praktik transaksi dapat membantu mengurangi beberapa dampak terhadap merek ponsel pintar.

Sejatinya, kenaikan harga smartphone bukan perkara baru. Lagi-lagi persoalan kelangkaan chip menjadi biang keladinya.

Tengok saja pada kuartal terakhir 2023. Saat itu sejumlah analis memperkirakan harga jual ponsel pintar alias smartphone akan meningkat. Kenaikan harga ini disebabkan karena rendahnya pasokan chip dan langsung berdampak pada 90% industri ini.

Rendahnya pasokan chip dengan sendirinya mendorong peningkatan harga jual smartphone. Direktur riset Forrester Research Glenn O’Donnell mengatakan ketimpangan pasokan chip mengakibatkan harga yang lebih tinggi yang perlu diserap oleh produsen atau diteruskan ke konsumen.

“Kami memperkirakan kenaikan ini akan melebihi 10% pada akhir 2023 dan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2022,” kata O’Donnell, dikutip dari Strait Times, Sabtu (9/10/2021).

BACA JUGA

Selular.ID – Jika Anda tengah mempertimbangkan untuk mengganti smartphone, sebaiknya jangan berfikir terlalu lama.

Pasalnya, harga ponsel pintar kemungkinan akan menjadi lebih mahal mulai kuartal Juni 2024. Menurut para eksekutif industri, kenaikan harga smartphone tak dapat dihindari karena melonjaknya harga chip memori dan penguatan mata uang China, Yuan.

Namun, pemotongan bea masuk impor suku cadang ponsel baru-baru ini, yang diumumkan sebelum anggaran sementara, mungkin dapat mengimbangi kenaikan harga tersebut.

Tercatat Harga DRAM (chip memori) terus meningkat, dengan pemasok utama Samsung dan Micron diperkirakan akan menerapkan kenaikan harga sebesar 15-20% pada kuartal I-2024 (Maret).

Kenaikan harga ini terutama disebabkan oleh semakin ketatnya pasokan DRAM yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan akan kecerdasan buatan dan komputasi berkinerja tinggi, serta pemulihan pasar ponsel pintar dan PC.

Peneliti pasar TrendForce melaporkan bahwa perkiraan kenaikan harga kontrak untuk produk dengan persediaan melimpah, seperti LPDDR4X atau produk dari proses manufaktur lama, akan berkisar 3-8% pada kuartal tersebut.

Sebaliknya, LPDDR5(X) diperkirakan akan menghadapi pasokan yang lebih terbatas, yang mengakibatkan proyeksi kenaikan harga kontrak sebesar 5-10%.

Meskipun dampak kenaikan harga mungkin tidak langsung terlihat pada kuartal Maret, dampaknya diperkirakan akan mulai terasa pada kuartal berikutnya dan seterusnya.

Pasalnya, sebagian besar vendor ponsel pintar saat ini memiliki persediaan komponen yang cukup untuk memenuhi permintaan pada kuartal mendatang.

TONTON JUGA: 

Di sisi lain, pemotongan bea masuk suku cadang ponsel baru-baru ini dapat membantu menetralisir sebagian kenaikan harga, sehingga memberikan keringanan bagi merek ponsel pintar.

Namun, para eksekutif industri masih memperkirakan lonjakan harga memori sekitar 10-15% karena tingginya permintaan pada minggu ketiga Februari hingga minggu pertama Maret.

Akibatnya, vendor-vendor ponsel pintar mungkin perlu menaikkan harga untuk mengimbangi kenaikan biaya yang terjadi.

Selain itu, merek ponsel pintar di India telah beralih melakukan transaksi langsung dengan produsen komponen Tiongkok dalam mata uang yuan, dibandingkan mengandalkan nilai tukar dolar seperti sebelumnya.

Pergeseran ini dipengaruhi oleh pemulihan yuan, yang telah meningkat sebesar 6,7% dari level terendah ₹11,32 pada Juni 2023 menjadi ₹12,08 pada Desember 2023. Penguatan mata uang China itu, berdampak buruk pada merek-merek yang mengimpor suku cadang Tiongkok.

Kesimpulannya, kombinasi kenaikan harga chip memori dan penguatan yuan Tiongkok diperkirakan akan berkontribusi pada harga ponsel pintar yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, pemotongan bea masuk baru-baru ini dan perubahan dalam praktik transaksi dapat membantu mengurangi beberapa dampak terhadap merek ponsel pintar.

Sejatinya, kenaikan harga smartphone bukan perkara baru. Lagi-lagi persoalan kelangkaan chip menjadi biang keladinya.

Tengok saja pada kuartal terakhir 2023. Saat itu sejumlah analis memperkirakan harga jual ponsel pintar alias smartphone akan meningkat. Kenaikan harga ini disebabkan karena rendahnya pasokan chip dan langsung berdampak pada 90% industri ini.

Rendahnya pasokan chip dengan sendirinya mendorong peningkatan harga jual smartphone. Direktur riset Forrester Research Glenn O’Donnell mengatakan ketimpangan pasokan chip mengakibatkan harga yang lebih tinggi yang perlu diserap oleh produsen atau diteruskan ke konsumen.

“Kami memperkirakan kenaikan ini akan melebihi 10% pada akhir 2023 dan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2022,” kata O’Donnell, dikutip dari Strait Times, Sabtu (9/10/2021).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages