Satelit Canggih NASA Diluncurkan, Pantau Kesehatan Bumi dari Udara! - Tribun Gorontalo

 Satelit Canggih NASA Diluncurkan, Pantau Kesehatan Bumi dari Udara! - Tribun Gorontalo

TRIBUNGORONTALO.COM -- NASA akan meluncurkan satelit canggih senilai hampir $1 miliar ke orbit Bumi.

Berada di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional, pesawat ruang angkasa bernama PACE (Plankton, Aerosol, Cloud, Ocean Ecosystem) memiliki misi ambisius.

PACE akan memantau kesehatan Bumi secara menyeluruh, mulai dari kedalaman laut biru hingga awan putih nan jauh.

"Kami mempelajari keseluruhan sistem Bumi. Bukan hanya misi laut, atmosfer, atau daratan, tapi gabungan dari semuanya," jelas Jeremy Werdell, ilmuwan proyek misi tersebut, dalam konferensi pers.

Jeremy menjelaskan, peluncuran PACE adalah gagasan besar, pihaknya akan segera membahas detail menarik tentang apa yang dimaksud Werdell.

Katanya, peluncuran satelit ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu 7 Februari 2024 besok pukul 1:33 EST (0633 GMT).

Peluncuran akan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral Space Force Station, Florida.

"Anda dapat menyaksikan siaran langsung peluncuran di Space.com, courtesy of NASA, atau langsung melalui situs web mereka. Liputan dimulai pukul 12:45 EST (0545 GMT)," ucap Jeremy. 

Apa Misi Satelit PACE NASA?

Misi PACE pertama adalah hal-hal berkaitan dengan lautan Bumi yang luas.

"Lautan mencakup 70 persen planet kita," ungkap Karen St. Germain, direktur Divisi Ilmu Bumi NASA.

Menurutnya, dampak lautan bagi kehidupan sangat besar, namun tetap menjadi bagian Bumi yang paling kurang dipahami.

Faktanya, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), manusia baru menjelajahi 5 persen dari lautan.

Masih banyak misteri yang tersimpan di perairan planet Bumi.

"Artinya, 95 persen lautan kita tidak diketahui," tulis organisasi tersebut.

Namun, lautan terus berperan penting dalam hidup manusia. Lautan tidak hanya menyediakan makanan dan udara yang dihirup manusia, tetapi juga membantu mengatur iklim dan cuaca.

Selain itu, lautan menyediakan bahan obat-obatan dan berperan dalam ekonomi, misalnya melalui perikanan yang menyediakan pekerjaan hingga pantai yang mengandalkan pariwisata.

"Kapal tidak bisa berada di mana-mana sekaligus di laut," jelas Werdell. 

Karena itu, satu dari banyak tujuan utama PACE adalah memantau jumlah dan pergerakan fitoplankton bawah air, organisme mikroskopis yang berperan penting dalam kesehatan ekosistem laut.

Mengapa fitoplankton? Mereka berada di dasar rantai makanan dan menghasilkan energi melalui fotosintesis, menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.

Ini berarti fitoplankton mengontrol pergerakan karbon di seluruh ekosistem. Dinamika fitoplankton mempengaruhi perikanan, dan dalam jangka panjang, dapat berdampak pada ekonomi.

Beberapa fitoplankton dapat berbahaya dan mencemari air minum. Air yang terkontaminasi tidak hanya berdampak kesehatan, tetapi juga bisa memaksa penutupan perikanan dan pantai, yang keduanya merupakan sumber pekerjaan dan pendapatan.

"Jika Anda mengumpulkan semua fitoplankton dan menumpuknya, lalu membandingkannya dengan semua biomassa tanaman darat, jumlahnya kurang dari 1 persen," kata Werdell.

"Namun, mereka tetap menjadi komunitas ganggang, bakteri, dan tanaman di laut yang bertanggung jawab atas 50 persen dari semua produksi di Bumi," tambah dia.

Dari ketinggian 676,5 kilometer, PACE diharapkan dapat mengidentifikasi lokasi fitoplankton berbahaya dan bermanfaat, pergerakan mereka, dan dampaknya terhadap manusia di seluruh dunia.

PACE akan mengamati interaksi sinar matahari (foton) dengan lautan, daratan, dan atmosfer.

Werdell menjelaskan, dengan menganalisis penyerapan atau pantulan foton, kita dapat mengetahui jenis fitoplankton yang ada, karena masing-masing jenis memiliki karakteristik berbeda.

"Informasi ini dapat memberi tahu kita apa yang sebenarnya ada di sana," ujarnya. "Sesederhana itu."

Partikel, Badai, dan Perubahan Iklim

Paruh kedua misi PACE berfokus pada elemen penting Bumi lainnya: Udara.

"Tugas saya adalah A dan C dalam nama PACE, yaitu aerosol dan awan," jelas Andy Sayer, ilmuwan atmosfer misi tersebut.

Memantau awan mungkin terlihat jelas manfaatnya, yakni untuk melacak badai dan memantau cuaca secara umum. Namun, yang lebih menarik adalah mengapa kita perlu mewaspadai aerosol.(*)

++Artikel dioptimasi dari space.com



Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul , https://gorontalo.tribunnews.com/2024/02/06/satelit-canggih-nasa-diluncurkan-pantau-kesehatan-bumi-dari-udara?page=all.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)