Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home China Featured Pilihan

    Indonesia Gandeng Tiongkok Kembangkan Teknologi Padi untuk Tekan Impor Beras - BeritaSatu

    1 min read

     

    Indonesia Gandeng Tiongkok Kembangkan Teknologi Padi untuk Tekan Impor Beras

    Sabtu, 27 April 2024 | 05:53 WIB
    Monique Handa Shafira / WBP

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (Beritasatu.com/Monique Handa Shafira)

    Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia bakal menggandeng Tiongkok dalam mengembangkan teknologi penanaman padi untuk menekan impor beras.

    Luhut mengatakan teknologi tersebut akan diterapkan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Diketahui, lokasi tersebut merupakan proyek pangan di era mantan Presiden Soeharto.

    “Kita minta teknologi mereka ada dua, satu intensifikasi, satu lagi yang baru di Pulang Pisau. Dahulu bekas Pak Soeharto, tetapi tidak jalan-jalan,” kata Luhut di gedung Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

    Dia mengatakan teknologi penanaman padi asal Tiongkok ini bisa menghasilkan 12 ton padi per hektare (ha). “Saya usul ke presiden (Jokowi), bagaimana kalau kita coba teknologi Tiongkok, karena teknologi ini bisa (menghasilkan) 10 atau 12 ton per hektare,” ujarnya.

    Luhut memperkirakan, jika teknologi penanaman padi tersebut bisa menjangkau 300 hektare lahan, bisa menghasilkan 2 juta ton padi per hektare. Dengan begitu, pemerintah tidak perlu mengimpor beras. “Katakanlah 300.000 hektare, kalau itu betul, sudah hampir 2 juta ton padi. Itu kan kita tidak perlu impor lagi,” tukasnya.

    Soal gagal panen karena perbedaan iklim, Luhut mengaku tidak khawatir. Sebab, Tiongkok akan bertanggung jawab, termasuk memberikan pinjaman untuk pembangunan teknologi tersebut.

    Luhut menyebut, saat ini pemerintah sedang merancang tasks four mengenai rencana ini dan akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Simak berita dan artikel lainnya di
    Google News

    Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

    Bagikan
    Komentar
    Additional JS