NASA Bakal Kirim Wahana Clipper Pelajari Bulan Jupiter, Europa - CNN Indonesia

 

NASA Bakal Kirim Wahana Clipper Pelajari Bulan Jupiter, Europa

Jumat, 12 Apr 2024 10:10 WIB

Europa, salah satu bulan Jupiter, menjadi salah satu target NASA sebagai benda langit yang akan dipelajari menggunakan Clipper. (NASA)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

NASA berencana meluncurkan wahana antarplanet yang dibuat ilmuwan antariksa Amerika Serikat (AS) ke salah satu bulan Jupiter, Europa. Tujuannya untuk mencari tempat kehidupan lain di luar Bumi.

Berdasarkan pemberitaan AFP, Jumat (12/4), wahana luar angkasa Clipper akan lepas landas menuju Europa pada Oktober 2024.

Europa adalah salah satu dari lusinan bulan yang mengorbit planet terbesar di Tata Surya dan tempat terdekat di lingkungan angkasa Bumi yang dapat menjadi tempat tinggal bagi kehidupan.

"Salah satu pertanyaan mendasar yang ingin dipahami NASA adalah, apakah kita sendirian di kosmos? Jika kita menemukan kondisi kehidupan, dan suatu hari nanti benar-benar menemukan kehidupan di tempat seperti Europa, maka di tata surya kita ada dua contoh kehidupan: Bumi dan Europa," ujar Bob Pappalardo, ilmuwan proyek misi tersebut.

"Hal ini akan sangat bermanfaat untuk memahami bagaimana kehidupan umum mungkin terjadi di seluruh alam semesta," imbuhnya.

Pesawat luar angkasa senilai US$5 miliar tersebut saat ini berada di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, sebuah area tertutup dan steril yang hanya dapat diakses oleh orang-orang yang mengenakan penutup kepala hingga ujung kaki.

NASA ingin memastikan wahana tersebut tetap bebas dari kontaminan untuk menghindari pengangkutan mikroba Bumi saat meluncur ke Europa.

Setelah diangkut ke Kennedy Space Center di Florida, Clipper akan diluncurkan dengan roket Space X Falcon Heavy dan memulai perjalanan lebih dari lima tahun melewati Mars.

Pada 2031, Clipper akan berada di orbit sekitar Jupiter dan Europa. Di mana ia akan memulai studi rinci tentang bulan yang diyakini para ilmuwan tertutup air beku.

"Kami memiliki instrumen seperti kamera, spektrometer, magnetometer, dan radar yang dapat menembus es, memantulkan air dan kembali ke permukaan untuk memberi tahu kami seberapa tebal es dan di mana letak air cair," kata Pappalardo.

(lid/fea)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Tekno 


 Postingan Lainnya 

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)