Prabowo Jadi Presiden, iPhone Dilarang Impor Harus Buka Pabrik? - CNBC Indonesia

 

Prabowo Jadi Presiden, iPhone Dilarang Impor Harus Buka Pabrik?

Tech

Selasa, 26/03/2024 10:55 WIB

Foto: Presiden terpilih Prabowo Subianto yang telah resmi dinyatakan unggul dalam pilpres 2024 menerima ucapan selamat via telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jumat (22/3/2024) malam WIB. (Dok. Kemehan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Prabowo Subianto yang telah diumumkan sebagai pemenang pilpres oleh KPU, sempat berjanji mewajibkan semua produsen HP membangun pabrik di Indonesia. Nasib Apple yang selama ini masih bebas menjual iPhone impor di RI ada di ujung tanduk.

Apple nampaknya tak bisa lagi impor perangkat ke Indonesia di masa depan.

Prabowo berjanji mendorong pembangunan pabrik ponsel di dalam negeri. Ucapan itu dia sampaikan saat debat Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.

Saat itu, Prabowo menanggapi jawaban Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 01 soal maraknya impor HP di Indonesia, namun nilai investasi dalam negeri masih minim.

Anies menyatakan nilai impor HP dan komponennya masih mencapai Rp 30 triliun, berbanding terbalik dengan investasi HP di tanah air hanya Rp 0,5 triliun.

Prabowo menanggapi hal tersebut dengan solusi membangun pabrik di Indonesia. "Kalau memang hanya Rp 0,5 triliun [investasi produsen HP di dalam negeri] dan perlu kehendak politik ya bangun pabrik itu segera," ujarnya.

Apple diketahui tidak memiliki fasilitas manufaktur di Indonesia. Jadi selama ini pembuat iPhone memanfaatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDn) melalui jalur investasi. iPhone dibuat bukan dari Indonesia, dan distribusi dilakukan melalui beberapa distributor resmi.

Sementara itu, berdasarkan bocoran Menteri Kominfo Budi Arie, bos Apple Tim Cook bersiap akan berkunjung ke Indonesia. Kedatangannya pada 20 April itu disebut bukan untuk membangun pabrik.

Namun Budi mengatakan Tim Cook akan melakukan peresmian Apple Academy yang ada di Bali. Pelatihan itu diperuntukan untuk sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri dan disebut sudah mencapai 2.000 orang yang mengikutinya.

"Nanti kalau soal itu (pabrik)," jelasnya.

Saksikan video di bawah ini:

Apple, Meta dan Google Jadi Target Investigasi Ketidakpatuhan di Eropa


(dem/dem)

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin