ByteDance CapCut Sedot Data 200 Juta Pengguna Tanpa Izin
CapCut Sedot Data 200 Juta Pengguna Tanpa Izin
Selular.ID – ByteDance digugat pengguna aplikasi pengeditan videonya, CapCut yang diklaim telah menyedot data dari lebih 200 juta pengguna aktifnya tanpa persetujuan mereka.
Perusahaan induk TikTok, baru-baru ini dihantam gugatan yang mengklaim bahwa mereka mengumpulkan data biometrik pengguna secara non-konsensual.
Gugatan tersebut menuduh bahwa pelanggaran privasi data ilegal berasal dari aplikasi CapCut.
Bagi yang belum tahu, CapCut adalah aplikasi edit video yang memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif.
Pelanggaran ini berasal dari pengumpulan data seperti pemindaian wajah dan cetakan suara tanpa memberi tahu pengguna.
Selain biometrik, aplikasi tersebut dilaporkan mengumpulkan informasi pribadi lainnya seperti lokasi pengguna, jenis kelamin, tanggal lahir, dan bahkan mendapatkan akses ke foto dan video.
Baca Juga:Persaingan YouTube dangan TikTok dan Instagram Memanas, Shorts Keluarkan 6 Fitur Baru
Fokus utama dari pengumpulan data invasif ini kemungkinan berkaitan dengan iklan bertarget. Gugatan tersebut menambahkan bahwa aplikasi tersebut bahkan mampu mendapatkan akses ke alamat MAC dan nomor seri SIM juga.
Rupanya, kebijakan privasi CapCut sengaja dirancang untuk mempersulit pengguna untuk memahaminya.
Baca Juga:TikTok Banyak Diunduh, Capcut Ikut Kecipratan
Dengan kata lain, pengguna CapCut tidak memberikan persetujuan dengan cara yang benar. ByteDance juga berada di belakang TikTok, yang menghadapi berbagai tuduhan atas privasi data.
Selular.ID – ByteDance digugat pengguna aplikasi pengeditan videonya, CapCut yang diklaim telah menyedot data dari lebih 200 juta pengguna aktifnya tanpa persetujuan mereka.
Perusahaan induk TikTok, baru-baru ini dihantam gugatan yang mengklaim bahwa mereka mengumpulkan data biometrik pengguna secara non-konsensual.
Gugatan tersebut menuduh bahwa pelanggaran privasi data ilegal berasal dari aplikasi CapCut.
Bagi yang belum tahu, CapCut adalah aplikasi edit video yang memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif.
Pelanggaran ini berasal dari pengumpulan data seperti pemindaian wajah dan cetakan suara tanpa memberi tahu pengguna.
Selain biometrik, aplikasi tersebut dilaporkan mengumpulkan informasi pribadi lainnya seperti lokasi pengguna, jenis kelamin, tanggal lahir, dan bahkan mendapatkan akses ke foto dan video.
Baca Juga:Persaingan YouTube dangan TikTok dan Instagram Memanas, Shorts Keluarkan 6 Fitur Baru
Fokus utama dari pengumpulan data invasif ini kemungkinan berkaitan dengan iklan bertarget. Gugatan tersebut menambahkan bahwa aplikasi tersebut bahkan mampu mendapatkan akses ke alamat MAC dan nomor seri SIM juga.
Rupanya, kebijakan privasi CapCut sengaja dirancang untuk mempersulit pengguna untuk memahaminya.
Baca Juga:TikTok Banyak Diunduh, Capcut Ikut Kecipratan
Dengan kata lain, pengguna CapCut tidak memberikan persetujuan dengan cara yang benar. ByteDance juga berada di belakang TikTok, yang menghadapi berbagai tuduhan atas privasi data.
Komentar
Posting Komentar