Kominfo Klaim Hacker PDNS Belum Ancam Bocorkan Data Warga - CNN Indonesia

 

Kominfo Klaim Hacker PDNS Belum Ancam Bocorkan Data Warga

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut belum ada ancaman penyebaran data oleh peretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

"Sejauh ini belum ada," ucap Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria saat ditanya soal ancaman data dibocorkan pelaku, di Jakarta, Rabu (26/6).

Sebelumnya, PDNS diretas sejak 20 Juni dengan memanfaatkan ransomware brain cipher.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut pintu pembobolannya dari upaya penonaktifan Windows Defender. Hacker juga meminta tebusan US$8 juta atau setara Rp131 miliar.

Nezar melanjutkan korban peretasan adalah 282 kementerian lembaga dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2. Sebanyak 44 di antaranya dalam proses pemulihan segera karena punya backup. Sementara, 238 instansi lainnya masih dalam proses pemantauan.

"Insyaallah sebagian besar tidak terlalu terdampak, kita berharap pemulihannya bisa lebih cepat dan melakukan migrasi data pemulihannya karena ransomware itu dia encrypt data," urai dia.

Wamenkominfo menjelaskan kelompok peretas pemakai ransomware pada prinsipnya mengunci atau mengenkripsi data-data korban hingga tidak bisa dibuka.

"Kalau kita mau buka, kita harus bayar tebusan. Kita tidak melakukan yang soal opsi bayar tebusan itu, tapi kita lakukan langkah mitigasi untuk menyelamatkan data-data yang ada," tuturnya.

Apa kemungkinan terburuknya? "Ya dia (hacker) pasang blok aja, dia pasang kunci, jadi kita enggak bisa tembus ke data yang kita miliki," jawab Nezar.

"Di dunia digital itu tidak ada tempat yang aman. Semua harus punya concern, punya kesadaran untuk menjaga."

Nezar pun mengaku "banyak pelajaran yang kita petik" dari insiden peretasan ini.

"Jadi kita udah buat protokol untuk keamanan data, bahkan risk mitigation-nya dibuat, sampai risk culture-nya sudah kita bangun, gitu ya. Tetep aja ada lubang," urai dia.

"Sekarang polisi lagi bekerja, cyber crime lagi bekerja, BSSN lagi bekerja, Kominfo lagi bekerja, Telkom juga lagi bekerja. Jadi semua pihak lagi konsentrasi untuk membereskan dari hulu ke hilir persoalan ini," tandasnya.

(lom/arh)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin